Ø Pengertian
RadioAktif
Suatu
zat radioaktif (radioactive substance) dapat didefinisikan sebagai
sesuatu yang memiliki sifat untuk mengemisikan radiasi secara spontan yang
mampu berjalan melewati lembaran-lembaran logam dan zat-zat lain yang tak
tembus terhadap cahaya. Radiasi tersebut berlaku dengan cara yang sama seperti
pada cahaya terhadap suatu pelat fotografi, menyebabkan fluoresensi bertanda
dalam zat-zat tertentu dan memberikan konduktivitas listrik pada udara.
(Chadwick,1921)
Radioaktivitas merupakan karakteristik dari suatu inti atom.
Inti tersebut, dan dengannya sebuah atom sebagai suatu keseluruhan, mengalami
perubahan spontan yang dikenal sebagai radioaktif atau transformasi inti dan
disebut juga dengan peluruhan (decay) atau disintegrasi.
Energi yang dilepaskan per transformasi inti dan ditangani sebagai radiasi
inti, sebagai suatu kaidah, kira-kira 103 hingga 106 kali
lebih tinggi daripada energi yang dilepaskan per atom yang terlibat dalam
reaksi kimia. (Lowenthal dan Airey, 2004)
Radioaktivitas adalah suatu
proses peluruhan spontan dan transformasi pada inti atom tidak stabil yang
disertai dengan emisi partikel-partikel inti dan/atau radiasi elektromagnet
(disebut juga radiasi inti). (L’ Annunziata, 2007)
Radioaktivitas dapat
didefinisikan sebagai transformasi spontan inti dalam atom tidak stabil yang
menghasilkan formasi unsur-unsur baru. Transformasi tersebut digolongkan ke
dalam salah satu dari beberapa mekanisme, di antaranya emisi partikel alfa,
partikel beta dan emisi positron serta penangkapan elektron orbital. Masing-masing
dari reaksi tersebut mungkin saja atau mungkin juga tidak disertai dengan
radiasi gamma. (Cember dan Johnson, 2009)
Ø Sejarah
Penemuan Zat RadioAktif
Sejarah
penemuan zat radioaktif diawali dengan ditemukannya sinar X oleh Wilhelm Conrad
Roentgen pada tahun 1895. Setelah itu, para ilmuwan menyadari bahwa beberapa
unsur dapat memancarkan sinar-sinar tertentu, meskipun pada waktu itu para
ilmuwan belum memahami hakikat sebenarnya dari sinar-sinar tersebut serta
mengapa unsur-unsur memancarkannya.
Pada tahun 1896, Henri Becquerel,
fisikawan Perancis berusaha mendapatkan sinar X dari suatu batuan yang
mengandung garam uranium. Secara tidak sengaja, batuan tersebut dibungkus
dengan kertas hitam dan diletakkan di atas plat film itu, ia sangat terkejut
karena bagian film pada tempat garam uranium diletakkan menjadi gelap. Dari
hasil penelitiannya, diketahui bahwa penyebab gelapnya bagian plat foto adalah
radiasi berdaya tembus kuat, bahkan lebih kuat dari sinar X, yang dipancarkan
secara spontan oleh garam uranium tanpa harus disinari terlebih dahulu. Radiasi
spontan garam uranium terjadi karena mengandung unsur uranium yang bersifat
radioaktif. Peristiwa radiasi spontan ini kemudian disebut keradioaktifan,
sedangkan zat yang yang bersifat radioaktif disebut dengan zat radioaktif.
Pada
tahun 1898, Marie Sklodowska Curie dan oleh suaminya, Pierre Curie menemukan
unsur radiaktof lainnya dari mineral pitchblende yaitu polonium dan radium.
Nama unsur polonium diambil dari nama negara asal Marie Sklodowska Curie, yaitu
Polandia, sedangkan nama unsur radium diambil dari bahasa Yunani “radiare”
yang artinya bersinar.
Pada tahun 1903,
Ernest Rutherford mengemukakan bahwa sinar radioaktif dapat dibedakan menjadi
dua jenis berdasarkan muatan mereka. Sinar radioaktif yang bermuatan positif
diberi nama sinar alfa, dan tersusun dari inti-inti helium. Sinar radioaktif
yang bermuatan negatif diberi nama sinar beta, dan tersusun dari
elektron-elektron. Sementara itu, Paul Ulrich Villard menemukan jenis sinar
radioaktif yang ketiga, yaitu sinar gama yang tidak bermuatan. Sinar gama
adalah suatu bentuk radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang yang lebih
pendek dari sinar X.
Marie Curie adalah ahli kimia dan
fisika Perancis kelahiran Polandia 7 November 1867 – 4July 1934 yang sampai sekarang merupakan satu-satunya
orang yang pernah mendapatkan hadiah nobel di dua bidang yang berbeda, yaitu
fisika dan kimia. Penemuannya dibidang radioaktif membuat Marie Curie
masuk ke dalam daftar penemu yang berpengaruh kepada dunia. Marie Curie adalah
wanita pertama pemenang nobel dan juga adalah wanita pertama yang menjadi
professor di universitasnya, Universities of Paris. Walaupun berkewarganegaraan
Perancis, Marie Curie tidak pernah kehilangan rasa kebanggaannya sebagai orang
Polandia. Penemuan pertamanya pada elemen kimia yang ditemukan tahun 1898
diberi nama 'polonium' dan penemuan berikutnya adalah radium
beberapa bulan kemudian. Radium adalah zat radioaktif yang banyak digunakan
dalam bidang medis dan kedokteran, umumnya untuk menghilangkan penyakit kanker
dengan menyinari sel-sel kanker dengan zat radioaktif tersebut.
Marie Curie 7
November 1867 - 4 July 1934
Marie
lahir di Warsawa, Polandia dengan nama Maria Sklodowska. Orangtua Marie Curie
bekerja sebagai guru, dan Manya (nama panggilan Marie Curie) pada umur 16 tahun
telah mendapatkan medali emas saat menyelesaikan pendidikan kedua (setingkat
SMP), saat itu, orangtuanya hampir kehilangan semua hartanya karena mengalami
kerugian saat berinvestasi. Manya akhirnya bekerja sebagai guru bantu untuk
membantu menghidupi keluarga mereka. Saat itu, wanita di Polandia (yang masih
berada di bawah dominasi Rusia waktu itu) tidak bisa mendapatkan pendidikan
yang tinggi, sehingga setelah lulus sekolah, Manya tidak dapat melanjutkan
sekolahnya ke universitas. Pada umur 18 tahun, Marie bekerja sebagai guru
privat bagi sebuah keluarga kaya. Sebagian dari penghasilannya sebagai guru
privat kemudian diberikan kepada kakak perempuannya untuk membantu biaya
pendidikan kakaknya di Perancis. Setelah kakak perempuannya yang bersekolah di
sekolah medis Perancis, lulus, mendapatkan gelar Dokter, Manya lalu ikut pindah
ke Perancis pada tahun 1891. Dia kemudian memasuki universitas Sorbonne
(sekarang Universities of Paris) dan mengambil jurusan fisika dan matematika.
Manya atau Marie Curie akhirnya lulus sebagai mahasiswi terbaik di kelasnya.
Nama
belakang Marie (Curie) diperoleh saat menikah dengan Pierre Curie yang
juga ahli kimia. Marie Curie memiliki dua orang putri, Irène dan Ève, yang
lahir pada tahun 1897 dan 1904. Irène yang melanjutkan dan
mengembangkan karya ibunya juga mendapatkan hadiah nobel dalam bidang kimia.
Karya
dan penelitian Marie Curie membuat para ahli kimia dan fisika mengerti
bagaimana cara mengumpulkan sumber-sumber material yang mengandung radioaktif
untuk menyembuhkan penyakit sekaligus untuk keperluan riset yang lebih dalam
pada zat-zat radioaktif.
Ø Mekanisme
Radioaktivitas
Peluruhan
radioaktif merupakan transformasi spontan inti yang menghasilkan bentuk
unsur-unsur baru. Dalam proses ini, suatu nuklida “induk” yang tidak stabil P bertransformasi menjadi suatu nuklida
“anak” D yang lebih stabil melalui
berbagai proses. Secara simbol proses tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:
P → D
+ d1 + d2 + ...
di mana hasil-hasil yang
lebih ringan d1 + d2 + ... merupakan
partikel-partikel yang diemisikan. Proses tersebut biasanya disertai dengan
emisi radiasi gamma. Jika nuklida anak juga ternyata tidak stabil, proses
peluruhan radioaktif berlanjut lebih jauh dalam suatu rantai peluruhan hingga
sebuah nuklida stabil dapat tercapai. Peluruhan radioaktif merupakan suatu
proses nuklir dan sebagian besar tidak bergantung pada keadaan fisis dan kimiawi
nuklida tersebut. Proses yang sebenarnya pada peluruhan radioaktif bergantung
pada rasio neutron terhadap proton dan pada hubungan massa-energi dari induk,
anak dan partikel yang diemisikan. Sebagaimana dengan setiap reaksi nuklir,
berbagai hukum kekekalan harus dipegang.
Terdapat
8 moda peluruhan murni yang diketahui (α, β-, β+, ec,
SF, n, p, CE). Sebagai tambahan terhadap moda peluruhan murni tersebut, masih
terdapat moda-moda campuran, berkisar antara proses peluruhan beta khusus
seperti neutron tertunda beta, alpha, atau emisi proton hingga moda peluruhan
yang lebih eksotik seperti emisi dua-proton (2p) dan emisi “cluster”. Emisi
cluster merupakan suatu istilah umum yang mencakup berbagai proses peluruhan
langka. (Magill dan Galy, 2005)
Secara umum yang paling sering ditemui pada seluruh transformasi radioaktif
terbagi ke dalam beberapa kategori berikut:
1. Emisi alfa
2. Transisi isobarik (Misalkan nomor atom inti induk adalah Z, sehingga darinya
inti anak adalah Z+1, jika sebuah partikel beta yang diemisikan, atau Z-1, jika
sebuah positron yang diemisikan. Nomor massa atom anak sama dengan yang ada
pada induk.)
- Emisi beta (negatron)
- Emisi positron
- Penangkapan elektron orbital
3.
Transisi isomerik (Nomor atom dan nomor massa atom pada anak sama dengan yang
ada pada induk.)
- Emisi gamma
- Konversi internal
Ø Pemanfaatan
Radioaktif
Penggunaan
radioisotop digunakan dalam berbagai bidang, misalnya pada industri, teknik,
pertanian, kedokteran, ilmu pengetahuan, hidrologi dan lain-lain. Tujuan
penggunaan radioisotop bagi kehidupan manusia adalah untuk kesejahteraan
manusia dan memudahkan keberlangsungan hidup manusia.
Manfaat Radioisotop dalam Berbagai
Bidang Kehidupan
baik sebagai perunut maupun sebagai sumber radiasi adalah sebagai berikut :
1. Radioisotop dalam Bidang Kedokteran
Berbagai jenis radioisotop
digunakan untuk mendeteksi (diagnosa) berbagai penyakit antara lain Teknesium-99 (Tc-99),Talium-201 (TI-201), Iodin-131 (I-131),Natrium-24 (Na-24),Xenon-133
(Xe-133), Fosforus-32 (P-32), dan besi-59 (Fe-59).
yang disuntikkan kedalam pembuluh darah akan
akan diserap terutama oleh jaringan yang rusak pada organ tertentu, seperti
jantung, hati dan paru-paru. Sebaliknya, TI-201 terutama akan diserap oleh
jaringan sehat pada organ jantung. Oleh karena itu, kedua radioisotop itu
digunakan bersama-sama untuk mendeteksi kerusakan jantung.
- Iodin-131
(I-131) diserap terutama oleh kelenjar gondok, hati dan
bagian-bagian tertentu dari otak. Oleh karena itu,
I-131 dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada
kelenjar gondok, hati, dan untuk mendeteksi tumor otak.
- Iodin-123 (I-123) adalah radioisotop lain
dari Iodin. I-123 yang memancarkan sinar gamma yang digunakan untuk
mendeteksi penyakit otak.
- Natrium-24 (Na-24) digunakan untuk
mendeteksi adanya gangguan peredaran darah. Larutan NaCl yang tersusun atas Na-24
dan Cl yang stabil disuntikkan ke dalam darah dan aliran darah dapat
diikuti dengan mendeteksi sinar yang dipancarkan, sehingga dapat diketahui
jika terjadi penyumbatan aliran darah.
- Xenon-133 (Xe-133) digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru.
- Phospor-32 (P-32) digunakan untuk
mendeteksi penyakit mata, tumor, dan lain-lain. Serta dapat pula mengobati
penyakit polycythemia rubavera, yaitu pembentukan sel darah merah yang
berlebihan. Dalam penggunaanya isotop P-32 disuntikkan ke dalam tubuh
sehingga radiasinya yang memancarkan sinar beta dapat menghambat
pembentujan sel darah merah pada sum-sum tulang belakang.
- Sr-85 untuk mendeteksi penyakit pada
tulang.
- Se-75 untuk mendeteksi penyakit
pankreas.
- Kobalt-60 (Co-60) sumber radiasi gamma untuk
terapi tumor dan kanker. Karena sel kanker lebih sensitif (lebih mudah
rusak) terhadap radiasi radioisotop daripada sel normal, maka penggunakan
radioisotop untuk membunuh sel kanker dengan mengatur arah dan dosis
radiasi.
- Kobalt-60 (Co-60) dan
Skandium-137 (Cs-137), radiasinya digunakan untuk sterilisasi alat-alat medis.
§ Radioisotop
fosfor dapat dipakai untuk menentukan tempat tumor di otak:
- Ferum-59 (Fe-59) dapat digunakan untuk mempelajari dan
mengukur laju pembentukan sel darah merah dalam tubuh dan untuk menentukan
apakah zat besi dalam makanan dapat digunakan dengan baik oleh tubuh.
- Sejak lama diketahui bahwa radiasi dari radium dapat
dipakai untuk pengobatan kanker. Oleh karena radium-60 dapat
mematikan sel kanker dan sel yang sehat maka diperlukan teknik tertentu
sehingga tempat di sekeliling kanker mendapat radiasi seminimal mungkin.
- Radiasi gamma dapat membunuh organisme hidup termasuk
bakteri. Oleh karena itu, radiasi gamma digunakan untuk sterilisasi
alat-alat kedokteran.
2. Radioisotop
dalam Bidang Pertanian
Dalam bidang pemuliaan tanaman
pembentukan bibit unggul dapat dilakukan dengan menggunakan radiasi. Misalnya,
pemuliaan padi, bibit padi diberi radiasi dengan dosis yang bervariasi, dari
dosis terkecil yang tidak membawa pengaruh hingga dosis terbesar yang
mematikan, (Biji tumbuh). Biji yang sudah diradiasi itu kemudian disemaikan dan
ditanam berkelompok menurut ukuran dosis radiasinya. Selanjutnya akan dipilh
varietas yang dikehendaki, misalnya yang tahan hama, berbulir banyak dan
berumur pendek. Dalam bidang pertanian, radiasi yang dihasilkan juga digunakan
untuk pemberantasan hama dan pemulihan tanaman.
a.
Pembentukan Bibit Unggul
Dalam bidang pertanian, radiasi gamma dapat digunakan
untuk memperoleh bibit unggul. Sinar gamma menyebabkan perubahan dalam struktur
dan sifat kromosom sehingga memungkinkan menghasilkan generasi yang lebih baik,
misalnya gandum dengan yang umur lebih pendek.
Selain sinar gamma, fosfor-32 (P-32) juga berguna untuk
membuat benih tumbuhan yang bersifat lebih unggul dibandingkan induknya.
Radiasi radioaktif ini ke tanaman induk akan menyebabkan ionisasi pada berbagai
sel tumbuhan. Ionisasi inilah yang menyebabkan turunan akan mempunyai sifat
yang berbeda dari induknya. Kekuatan radiasi yang digunakan diatur sedemikian
rupa hingga diperoleh sifat yang lebih unggul dari induknya.
b.
Pemupukan dan Pemberantasan Hama dengan Serangga Mandul
Radioisotop fosfor dapat dipakai untuk mempelajari
pemakaian pupuk oleh tanaman. Ada jenis tanaman yang mengambil fosfor sebagian
dari tanah dan sebagian dari pupuk. Berdasarkan hal inilah digunakan fosfor
radioaktif untuk mengetahui pola penyebaran pupuk dan efesiensi pengambilan fosfor
dari pupuk oleh tanaman. Teknik radiasi juga dapat digunakan untuk memberantas
hama dengan menjadikan serangga mandul.
Dengan radiasi dapat mengakibatkan efek biologis,
sehingga timbul kemandulan pada serangga jantan. Kemandulan ini dibuat di
laboratorium dengan cara hama serangga diradiasi sehingga serangga jantan
menjadi mandul. Setelah disinari hama tersebut dilepas di daerah yang terserang
hama, sehingga diharapkan akan terjadi perkawinan antara hama setempat dengan
jantan mandul yang dilepas, sehingga telur itu tidak akan menetas.
c.
Pengawetan Makanan
Pada musim panen, hasil produksi pertanian melimpah.
Beberapa dari hasil pertanian itu mudah busuk atau bahkan dapat tumbuh tunas,
contohnya kentang. Oleh karena itu diperlukan teknologi untuk mengawetkan bahan
pangan tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan irradiasi
sinar radioaktif. Radiasi ini juga dapat mencegah pertumbuhan bakteri dan
jamur.
3. Radiologi dalam Hal
Penyimpanan Makanan
Bahan makanan seperti kentang dan
bawang jika disimpan lama akan bertunas. Radiasi dapat menghambat pertumbuhan
bahan-bahan seperti itu. Jadi, sebelum bahan tersebut disimpan diberi radiasi
dengan dosis tertentu sehingga tidak akan bertunas, dengan demikian dapat
disimpan lebih lama. Radiasi juga digunakan untuk pengawetan bahan makanan
untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur.
4. Radio Aktif dalam Bidang
Industri
Kaos lampu petromaks menggunakan larutan radioisotop
horium dalam batas yang dipernankan agar nyalanya lebih terang. Radiasi gamma
yang dihasilkan dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam dan juga untuk
pengawetan kayu, barang-barang seni,dll.
Penggunaan radioisotop dalam bidang industri antara lain
untuk mendeteksi kebocoran pipa yang ditanam di dalam tanah atau dalam beton.
Dengan menggunakan radioisotop yang dimasukkan ke dalam aliran pipa kebocoran
pipa dapat dideteksi tanpa penggalian tanah atau pembongkaran beton. Penyinaran
radiasi dapat digunakan untuk menentukan keausan atau kekeroposan yang terjadi
pada bagian pengelasan antarlogam. Jika bahan ini disinari dengan sinar gamma
dan dibalik bahan itu diletakkan film foto maka pada bagian yang aus atau
keropos akan memberikan gambar yang tidak merata. Radiasi sinar gamma juga
digunakan dalam vulkanisasi lateks alam. Penggunaan zat radioaktif dalam bidang
industri yang lainnya adalah untuk mengatur ketebalan besi baja, kertas, dan
plastik; dan untuk menentukan sumber minyak bumi.
Sebagai
sumber tenaga listrik untuk PLTN
untuk
keperluan radiolabeling dan marker, misal pada reaksi kimia dan biokimia
untuk
radiotracer, pada proses pemetaan sungai bawah tanah, kebocoran pipa bawah
tanah, dll
untuk
deteksi tubuh dengan sinar rontgen, CT scan, dll
untuk
keperluan radiasi pada proses penemuan bibit tanaman baru, sintesis bahan baru,
dll
untuk
sterilisasi keperluan peralatan medis, dll
untuk
deteksi umur fosil atau benda sejarah
untuk
senjata bom nuklir
Reaksi
inti mengahsilkan energi yang sangat besar. Pada pembangkit tenaga nuklir
(PLTN), energi inti digunakan untuk memanaskan air sehingga terbentuk uapa.
Kemudian, uap in digunakan untuk mengerakkan turbin. Peregerakan turbin
merupakan energi mekanik yang dapat memberi kemampuan generator untuk mengubah
energi mekanik tersebut menjadi energi listrik. Pada PLTN, reaksi inti
berlangsung terkendali di dalam suatu reaktor nuklir (Sutresna, 2007).
Radioaktif
Sebagai Perunut.
Sebagai
perunut, radoisotop ditambahkan ke dalam suatu sistem untuk mempelajari sistem
itu, baik sistem fisika, kimia maupun sistem biologi. Oleh karena radioisotop
mempunyai sifat kimia yang sama seperti isotop stabilnya, maka radioisotop
dapat digunakan untuk menandai suatu senyawa sehingga perpindahan perubahan
senyawa itu dapat dipantau.
F.
Bidang Arkeologi
Menentukan
umur fosil dengan C-14
Radioisotop
memiliki peran yang masih sulit digantikan oleh metode lain. Radioisotop
berperan dalam menentukan usia sebuah fosil. Usia sebuah fosil dapat diketahui
dari jejak radioisotop karbon-14. Ketika makhluk hidup masih hidup, kandungan
radioisotop karbon-14 dalam keadaan konstan, sama dengan kandungan di atmosfer
bumi yang terjaga konstan karena pengaruh sinar kosmis pada sekitar 14 dpm (
disintegrations per minute) dalam 1 gram karbon. Hal ini dikarenakan makhluk
hidup tersebut masih terlibat dalam siklus karbon di alam. Namun, sejak makhluk
hidup itu mati, dia tidak terlibat lagi ke dalam siklus karbon di alam. Sebagai
akibatnya, radioisotop karbon-14 yang memiliki waktu paro 5730 tahun mengalami
peluruhan terus menerus. Usia sebuah fosil dapat diketahui dari kandungan
karbon-14 di dalamnya. Jika kandungan tinggal separonya, maka dapat diketahui
dia telah berusia 5730 tahun.
G.
Bidang Pertambangan
Radioisotop
memberikan manfaat besar pula di bidang pertambangan. Pada pertambangan minyak
bumi, radioisotop membantu mencari jejak air di dalam lapisan batuan. Pada
pengeboran minyak bumi biasanya hanya sebagian dari minyak bumi yang dapat
diambil dengan memanfaatkan tekanan dari dalam bumi. Jika tekanan telah habis
atau tidak cukup, diperlukan tekanan tambahan untuk mempermudah pengambilannya.
Penambahan tekanan ini dapat dilakukan dencan cara membanjiri cekungan minyak
dengan air yang dikenal dengan flooding. Air disuntikkan ke dalamnya melalui
pengeboran sumur baru. Pada proses penyuntikan air ini perlu kepastian bahwa
air yang dimasukkan ke dalam lapisan batuan benar-benar masuk ke cekungan
minyak yang dikehendaki. Di sini lah radioisotop memainkan peran. Radioisotop
kobal-57, kobal-58 dan kobal-60 dalam bentuk ion komplek hexacyanocobaltate
merupakan solusinya. Ion ini akan bergerak bersama-sama dengan air suntikan
sehingga arah gerakan air tersebut dapat diketahui dengan mendeteksi keberadaan
radioisotop kobal tersebut. Radiosotop kobal-60 dalam bentuk hexacyanocobaltate
telah berhasil dibuat di Kawasan Puspiptek Serpong Tangerang dan siap untuk
didayagunakan.
Tritium
radioaktif dan cobalt 60 digunakan untuk merunut alur-alur minyak bawah tanah
dan kemudian menentukan srategi yang paling baik untuk menyuntikkan air ke
dalam sumur-sumur. Hal ini akan memaksa keluar minyak yang tersisa di dalam
kantung-kantung yang sebelumnya belum terangkat. Berjuta-juta barrel tambahan
minyak mentah telah diperoleh dengan cara ini.
5. Radioaktif dalam Bidang Hidrologi
- Na-24 untuk mempelajari kecepatan aliran sungai.
- Na-24 dalam bentuk karbonat untuk menylidiki
kebocoran pipa air dibawah.
6. Radiologi dalam Bidang Sains
- Iodin-131 (I-131) untuk mempelajari kesetimbangan
dinamis.
- Oksigen-18 (O-18) untuk mempelajari reaksi
esterifikasi.
- Karbon-14 (C-14) untuk mempelajari mekanisme
reaksi fotosintesis.
7. Radiologi dalam Bidang
Kimia
a.
Teknik Perunut
Teknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme
berbagai reaksi kimia. Misal pada reaksi esterifikasi. Dengan oksigen-18 dapat
diikuti reaksi antara asam karboksilat dan alkohol. Dari analisis spektroskopi
massa, reaksi esterifikasi yang terjadi dapat ditulis seperti berikut. (isotop
oksigen-18 diberi warna). Hasil analisis ini menunjukkan bahwa molekul air
tidak mengandung oksigen-18. Adapun jika O-18 berada dalam alkohol maka reaksi
yang terjadi seperti berikut.
b.
Penggunaan Isotop dalam Bidang Kimia Analisis
Penggunaan isotop dalam analisis digunakan untuk
menentukan unsur-unsur kelumit dalam cuplikan. Analisis dengan radioisotop atau
disebut radiometrik dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, sebagai berikut.
1) Analisis Pengeceran Isotop
Larutan yang akan dianalisis dan larutan standar
ditambahkan sejumlah larutan yang mengandung suatu spesi radioaktif. Kemudian
zat tersebut dipisahkan dan ditentukan aktivitasnya. Konsentrasi larutan yang
dianalisis ditentukan dengan membandingkannya dengan larutan standar.
2) Analisis Aktivasi Neutron (AAN)
Analisis aktivasi neutron dapat digunakan untuk menentukan
unsur kelumit dalam cuplikan yang berupa padatan. Misal untuk menentukan logam
berat (Cd) dalam sampel ikat laut. Sampel diiradiasi dengan neutron dalam
reaktor sehingga menjadi radioaktif. Salah satu radiasi yang dipancarkan adalah
sinar gamma . Selanjutnya sampel dicacah dengan spektrometer gamma untuk
menentukan aktivitas dari unsur yang akan ditentukan.
8. Radologi dalam Pengukuran
Usia Bahan Organik
Radioisotop karbon-14, terbentuk di bagian atas atmosfer
dari penembakan atom nitrogen dengan neutron yang terbentuk oleh radiasi
kosmik.
Karbon radioaktif tersebut di permukaan bumi sebagai
karbon dioksida dalam udara dan sebagai ion hidrogen karbonat di laut. Oleh
karena itu karbon radioaktif itu menyertai pertumbuhan melalui fotosintesis.
Lama kelamaan terdapat kesetimbangan antara karbon-14 yang diterima dan yang
meluruh dalam tumbuh-tumbuhan maupun hewan, sehingga mencapai 15,3 dis/menit
gram karbon. Keaktifan ini tetap dalam beberapa ribu tahun. Apabila organisme
hidup mati, pengambilan 14C terhenti dan keaktifan ini berkurang. Oleh karena
itu umur bahan yang mengandung karbon dapat diperkirakan dari pengukuran
keaktifan jenisnya dan waktu paruh 14C. ( 12 T = 5.730 tahun).
9. Bidang
Kesenian
Radioisotop
dapat juga digunakan untuk mengetahui pemalsuan lukisan. Seorang pemalsu akan
menggunakan cat yang dibuat pada abad sekarang. Dengan mengetahui banyaknya
unsur radioaktif pada cat akan diketahui umur lukisan tersebut sebenarnya.
10.
Pemanfaatan
Radioisotop Untuk Penanggalan Karbon
Penanggalan karbon merupakan fungsi
radioisotop untuk menentukan umur suatu senyawa organik, misalnya untuk
menentukan umur fosil. Radioisotop yang digunakan adalah karbon-14 (C-14)
Ø Sifat-Sifat
Unsur Radioaktif
a. Sifat-Sifat Fisik Unsur Radioaktif
Inti atom terdiri atas neutron. Massa suatu inti selalu lebih kecil dari
jumlah massa proton dan neutron. Selisih antara massa inti yang sebenarnya dan
jumlah massa proton dan neutron penyusunnya disebut defek massa.
Contoh
Massa sebuah atom (_2He4) yang ditentukan dengan spektrograf massa adalah
4,002603 sma. Massa proton 1,007277 sma, massa elektron 0,0005486 sma, dan
massa netron 1,008665 sma. Massa atom (_2He4) terhitung adalah:
= (2 × 0,0005486 sma) + (2 × 1,007277 sma) + (2 × 1,008665 sma) = 4,032981 sma
Defek massa = 4,032981 sma – 4,002603 sma = 0,030378 sma
Defek massa ini merupakan ukuran energi pengikat neutron dan proton. Energi
pengikat inti merupakan energi yang diperlukan untuk menguraikan inti (energi
yang dilepaskan jika inti terbentuk). Energi pengikat inti dapat dihitung
dengan mengalikan defek massa dalam satuan massa atom per nukleon dengan faktor
konversi massa energi yang besarnya 932 MeV/sma.
Contoh
Atom (_26Fe56) mengandung 26 proton, 30 neutron, dan 26 elektron.
Massa dari partikel-partikel ini adalah:
p = 1,007277 sma
n = 1,008665 sma
e = 0,0005486 sma
Massa (_26Fe56) menurut perhitungan adalah:
= (26 × 1,007277 sma) + (30 × 1,008665 sma) + (26 × 0,0005486 sma) = 56,4634
sma
Massa menurut pengamatan adalah 55,9349 sma.
Defek massa = 56,4634 sma –55,9349 sma = 0,5285 sma
Energi pengikat inti Fe adalah: = 0,5285 × 932 = 492,56 MeV/sma
Energi pengikat inti Fe per nukleon adalah: = 492,56 56 = 8,796 MeV/nucleon
b.
Sifat-Sifat Kimia Unsur Radioaktif
1) Mengalami Peluruhan Radioaktif
Unsur-unsur radioaktif dapat mengalami berbagai peluruhan yaitu, sebagai
berikut.
a) Peluruhan alfa
Peluruhan alfa atau radiasi alfa terdiri dari pancaran inti atom helium yang
disebut partikel alfa dinyatakan dengan (_2^4)He . Setelah terpancar di udara,
partikel alfa bertabrakan dengan molekul udara yang netral. Partikel alfa tidak
dapat menembus kulit manusia, tetapi dapat merusak kulit.
Contoh :
b) Peluruhan beta
Pada peluruhan ini, neutron berubah menjadi proton. Pada proses ini tidak
terjadi perubahan jumlah nukleon. Ada tiga macam peluruhan beta.
(1) Peluruhan negatron
Di sini terjadi perubahan neutron menjadi proton dengan memancarkan elektron
negative atau negatron.
Contoh
(2) Peluruhan positron
Contoh :
(3) Penangkapan elektron. Proses ini jarang terjadi
pada isotop alam, tetapi terjadi pada radionuklida buatan.
Contoh
c) Peluruhan gamma
Proses ini seringkali disebut transisi
isomer. Pada peluruhan sinar gamma tidak dihasilkan unsur baru karena sinar
gamma merupakan energi foton yang tidak bermassa dan tidak bermuatan.
2) Pembelahan Spontan
Proses
ini hanya terjadi pada nuklida-nuklida yang nomor atomnya besar dan membelah
secara spontan menjadi dua nuklida yang massanya berbeda.
3) Mengalami Transmutasi Inti
Pada tahun 1919, Rutherford berhasil menembak gasnitrogen dengan partikel alfa
dan hydrogen dan oksigen.
Reaksi ini merupakan transmutasi buatan
pertama yaitu perubahan suatu unsur menjadi unsur lain. Pada tahun 1934, Irene
Joliot Curie, putri Marie Curie, berhasil membuat atom fosfor yang bersifat
radioaktif dengan menembakkan aluminium dengan sinar alfa yang berasal dari
polonium.
c. Sifat alamiah sinar
radioaktif
- Saat medan magnit nol
(B = 0 T) tidak terjadi perubahan apapun pada sinar-sinar yang
dipancarkan..
- Saat diberikan medan
magnit lemah, sejumlah berkas sinar dalam jumlah sedikit dibelokkan ke
arah kutub selatan magnit, dan sebagian besar bergerak lurus.
- Saat diberikan medan
magnit yang cukup kuat, berkas sinar dalam jumlah yang cukup besar
dibelokkan cukup kuat ke arah kutub selatan, sejumlah berkas sinar
dibelokkan ke arah kutub utara, dan sebagian lagi diteruskan
- Saat diberikan medan
magnit kuat, berkas sinar dalam jumlah yang cukup besar dibelokkan dengan
kuat ke arah kutub selatan (S), sejumlah berkas lainnya dibelokkan ke arah
kutub utara (U), dan beberapa berkas diteruskan.
Ø Macam-macam
sinar Radioaktif
1. Sinar
Alfa (α)
Radiasi ini terdiri dari seberkas sinar partikel alfa. Radiasi alfa terdiri
dari partikel-partikel yang bermuatan positif dengan muatan +2 dan massa
atomnya 4. Partikel ini dianggap sebagai inti helium karena mirip dengan inti
atom helium. Sewaktu menembus zat,sinar α menghasilkan sejumlah besar ion. Oleh
karena bermuatan positif partikel α dibelokkan oleh medan magnet maupun medan
listrik. Partikel alfa memiliki daya tembus yang rendah. Partikel-partikel alfa
bergerak dengan kecepatan antara 2.000 – 20.000 mil per detik, atau 1 –10
persen kecepatan cahaya.
2. Sinar
Beta (β)
Berkas sinar β terdiri dari partikel-partikel yang bermuatan negatif dan
partikel β identik dengan elektron. Sinar beta mempunyai daya tembus yang lebih
besar tetapi daya pengionnya lebih kecil dibandingkan sinar α . Berkas ini
dapat menembus kertas aluminium setebal 2 hingga 3 mm. Partikel beta juga
dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet , tetapi arahnya berlawanan dari
partikel alfa. Selain itu partikel β mengalami pembelokan yang lebih besar
dibandingkan partikel dalam medan listrik maupun dalam medan magnet. Hal itu
terjadi karena partikel β mempunyai massa yang jauh lebih ringan dibandingkan
partikel α
3. Sinar
Gamma
Beberapa proses peluruhan radioaktif yang memancarkan partikel α atau β
menyebabkan inti berada dalam keadaan energetik, sehingga inti selanjutnya
kehilangan energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik yaitu sinar gamma. Sinar
gamma mempunyai daya tembus besar dan berkas sinar ini tidak dibelokkan oleh
medan listrik maupun medan magnet. Sinar gamma mempunyai panjang gelombang yang
sangat pendek.
Ø Struktur Inti
Inti
atom tersusun dari partikel-partikel yang disebut nukleon. Suatu inti atom yang
diketahui jumlah proton dan neutronnya disebut nuklida.
Macam-macam nuklida:
a.
Isotop: nuklida yang mempunyai jumlah proton sama tetapi jumlah neutron
berbeda.
Contoh:
b.
Isobar: nuklida yang mempunyai jumlah proton dan neutron sama tetapi jumlah
proton berbeda.
Contoh:
c.
Isoton: nuklida yang mempunyai jumlah neutron sama.
Contoh:
5.
Pita Kestabilan
Unsur-unsur
dengan nomor atom rendah dan sedang kebanyakan mempunyai nuklida stabil maupun
tidak stabil (radioaktif). Contoh pada atom hidrogen, inti atom protium dan
deuterium adalah stabil sedangkan inti atom tritium tidak stabil. Waktu paruh
tritium sangat pendek sehingga tidak ditemukan di alam. Pada unsur-unsur dengan
nomor atom tinggi tidak ditemukan inti atom yang stabil. Jadi faktor yang
memengaruhi kestabilan inti atom adalah angka banding dengan proton.
Inti-inti
yang tidak stabil cenderung untuk menyesuaikan perbandingan neutron terhadap
proton agar sama dengan perbandingan pada pita kestabilan. Bagi nuklida dengan
Z = 20, perbandingan neutron terhadap proton (n/p) sekitar 1,0 sampai 1,1. Jika
Z bertambah maka perbandingan neutron terhadap proton bertambah hingga sekitar
1,5.
Inti
atom yang tidak stabil akan mengalami peluruhan menjadi inti yang lebih stabil
dengan cara:
6.
Reaksi pada Inti
Reaksi
yang terjadi di inti atom dinamakan reaksi nuklir. Jadi Reaksi nuklir
melibatkan perubahan yang tidak terjadi di kulit elektron terluar tetapi
terjadi di inti atom. Reaksi nuklir memiliki persamaan dan perbedaan dengan
reaksi kimia biasa. Persamaan reaksi nuklir dengan reaksi kimia biasa, antara
lain seperti berikut.
a. Ada
kekekalan muatan dan kekekalan massa energi.
b.
Mempunyai energi pengaktifan.
c.
Dapat menyerap energi (endoenergik) atau melepaskan energi (eksoenergik).
Perbedaan
antara reaksi nuklir dan reaksi kimia biasa, antara lain seperti berikut.
a.
Nomor atom berubah.
b.
Pada reaksi endoenergik, jumlah materi hasil reaksi lebih besar dari pereaksi,
sedangkan dalam reaksi eksoenergik terjadi sebaliknya.
c.
Jumlah materi dinyatakan per partikel bukan per mol.
d.
Reaksi-reaksi menyangkut nuklida tertentu bukan campuran isotop.
Reaksi
nuklir dapat ditulis seperti contoh di atas atau dapat dinyatakan seperti
berikut. Pada awal dituliskan nuklida sasaran, kemudian di dalam tanda kurung
dituliskan proyektil dan partikel yang dipancarkan dipisahkan oleh tanda
koma dan diakhir perumusan dituliskan nuklida hasil reaksi.
Contoh
Ada
dua macam partikel proyektil yaitu:
a.
Partikel bermuatan seperti , atau atom yang lebih berat seperti
b.
Sinar gamma dan partikel tidak bermuatan seperti neutron.
Contoh
- Penembakan dengan
partikel alfa
2.
Penembakan dengan proton
3.
Penembakan dengan neutron
a.
Reaksi Pembelahan Inti
Sesaat
sebelum perang dunia kedua beberapa kelompok ilmuwan mempelajari hasil reaksi
yang diperoleh jika uranium ditembak dengan neutron. Otto Hahn dan F.
Strassman, berhasil mengisolasi suatu senyawa unsur golongan II A, yang
diperoleh dari penembakan uranium dengan neutron. Mereka menemukan bahwa jika
uranium ditembak dengan neutron akan menghasilkan beberapa unsur menengah yang
bersifat radioaktif. Reaksi ini disebut reaksi pembelahan inti atau reaksi
fisi.
Contoh
reaksi fisi.
Dari
reaksi fisi telah ditemukan lebih dari 200 isotop dari 35 cara sebagai hasil
pembelahan uranium-235. Ditinjau dari sudut kestabilan inti, hasil pembelahan
mengandung banyak proton. Dari reaksi pembelahan inti dapat dilihat bahwa
setiap pembelahan inti oleh satu neutron menghasilkan dua sampai empat neutron.
Setelah satu atom uranium-235 mengalami pembelahan, neutron hasil pembelahan
dapat digunakan untuk pembelahan atom uranium-235 yang lain dan seterusnya
sehingga dapat menghasilkan reaksi rantai. Bahan pembelahan ini harus cukup
besar sehingga neutron yang dihasilkan dapat tertahan dalam cuplikan itu. Jika
cuplikan terlampau kecil, neutron akan keluar sehingga tidak terjadi reaksi
rantai.
b.
Reaksi Fusi
Pada
reaksi fusi, terjadi proses penggabungan dua atau beberapa inti ringan menjadi
inti yang lebih berat. Energi yang dihasilkan dari reaksi fusi lebih besar
daripada energy yang dihasikan reaksi fisi dari unsur berat dengan massa yang
sama. Perhatikan reaksi fusi dengan bahan dasar antara deuterium dan litium
berikut.
Reaksi-reaksi
fusi biasanya terjadi pada suhu sekitar 100 juta derajat celsius. Pada suhu ini
terdapat plasma dari inti dan elektron. Reaksi fusi yang terjadi pada suhu
tinggi ini disebut reaksi termonuklir. Energi yang dihasikan pada reaksi
fusi
7.
Waktu paro
Waktu pro adalah waktu yang dibutuhkan unsur radioaktif untuk mengalami
peluruhan sampai menjadi 1/2 kali semula (masa atau aktivitas).
Rumus:
Nt =
massa setelah peluruhan
N0 = massa mula-mula
T = waktu peluruhan
t( 1)/2 = waktu paro
Contoh:
Suatu unsur radioaktif mempunyai waktu paro 4 jam. Jika semula tersimpan 16
gram unsur radioaktif, maka berapa massa zat yang tersisa setelah meluruh 1
hari ?
Jawab:
Ø Dampak
negatif dari radiasi zat radioaktif
1. Radiasi zat radioaktif
dapat memperpendek umur manusia. Hal ini karena zat radioaktif dapat
menimbulkan kerusakan jaringan tubuh dan menurunkan
kekebalan tubuh.
2. Radiasi zat radioaktif terhadap kelenjar-kelenjar kelamin dapat
mengakibatkan kemandulan dan mutasi genetik pada keturunannya.
3. Radiasi zat radioaktif dapat mengakibatkan terjadinya pembelahan sel darah
putih, sehingga mengakibatkan penyakit leukimia.
4. Radiasi zat radioaktif dapat menyebabkan kerusakan somatis berbentuk lokal
dengan tanda kerusakan kulit, kerusakan sel pembentuk sel darah, dan kerusakan
sistem saraf.
Ø Pengaruh Radiasi pada
Makhluk Hidup
Akibat
radiasi yang melebihi dosis yang diperkenankan dapat menimpa seluruh tubuh atau
hanya lokal. Radiasi tinggi dalam waktu singkat dapat menimbulkan efek akut
atau seketika sedangkan radiasi dalam dosis rendah dampaknya baru terlihat
dalam jangka waktu yang lama atau menimbulkan efek yang tertunda. Radiasi zat
radioaktif dapat memengaruhi kelenjarkelenjar kelamin, sehingga menyebabkan
kemandulan. Berdasarkan dari segi cepat atau lambatnya penampakan efek biologis
akibat radiasi radioaktif ini, efek radiasi dibagi menjadi seperti berikut.
1.
Efek segera
Efek
ini muncul kurang dari satu tahun sejak penyinaran. Gejala yang biasanya muncul
adalah mual dan muntah muntah, rasa malas dan lelah serta terjadi perubahan
jumlah butir darah.
2.
Efek tertunda
Efek
ini muncul setelah lebih dari satu tahun sejak penyinaran. Efek tertunda ini
dapat juga diderita oleh turunan dari orang yang menerima penyinaran.
KESIMPULAN
Penggunaan radioisotop sangat
membantu manusia dalam berbagai bidang kehidupan seperti yang telah disebutkan diatas, seperti dalam bidang kedokteran untuk mendeteksi kelainan-kelainan dalam
jaringan tubuh, dalam hidrologi untuk menyelidiki kebocoran-kebocoran, atau
dalam bidang pertanian untuk membentuk bibit unggul, dan dalam penyimpanan
makanan pun radioisotop diperlukan. Serta dalam bidang kimia, sains, pengukuran
usia bahan organik, serta dalam bidang industri. Namun zat radioaktif juga memberikan
dampak negative yang cukup besar bagi kelangsungan hidup makhluk bahkan dapat
menyebabkan kematian.
§
Ulasan
Ø
Rokok
mengandung zat Radioaktif ?
Apakah itu Radon?
Radon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Rn dan nomor atom 86. Radon juga termasuk dalam kelompok gas
mulia dan beradioaktif. Radon terbentuk dari penguraian radium,yang merupakan
salah satu dari rangkaian peluruhan uranium.
Ra-226 ---> Rn-222 + sinar alpha
Radon merupakan satu-satunya hasil peluruhan dari uranium
yang berwujud gas. Sedangkan hasil yang lain berupa Po-218 (polonium-218) dan
Pb-214 (timbel-214) yang meluruh menjadi Po-210 dan Pb-210. Gas Radon juga yang
paling berat dan berbahaya bagi kesehatan. Rn-222 mempunyai waktu paruh 3,8
hari dan digunakan dalam radioterapi. Radon dapat menyebabkan kanker paru paru,
dan bertanggung jawab atas 20.000 kematian di Uni Eropa setiap tahunnya
Di Indonesia sendiri diketahui beberapa bahan bangunan
seperti asbes dan gypsum yang banyak digunakan sebagai atap, semen, dan lain
sebagainya mengandung bahan radioaktif. Di Swedia yang beriklim dingin sehingga
rumah-rumah dibuat dari tembok yang tebal dengan ventilasi yang sedikit. Karena
itu penumpukkan gas radon dalam rumah menjadi berlebih sehingga ada beberapa
rumah yang mengandung unsur radioaktif alam seperti U-238, Th-232, dan K-40 di
atas batas kewajaran. Kadar gas radon dalam rumah tersebut mencapai 260 Bq/m3
udara, padahal kadar wajar di udara adalah 10 Bq/m 3
Unsur Radon (Rn-222) ini setelah meluruh akan beranak
unsur yang juga bersifat radioaktif yaitu polonium (Po-210) & timbel
(Pb-210).Yang semuanya termasuk dalam kelompok radionuklida dengan toksisitas
(tingkat keberacunan) sangat tinggi. Po-210 adalah pemancar radiasi-a,
sedangkan Pb-210 adalah pemancar radiasi-ß. Kedua jenis radiasi tersebut,
terutama radiasi-a, berpotensi untuk menimbulkan kerusakan sel tubuh apabila
terhisap atau tertelan. Kejadian kanker paru pada perokok pun belakangan
ditengarai lebih disebabkan oleh radiasi-a & bukan karena tar dalam
tembakau.
Polonium (Po) sendiri adalah unsur radioaktif yang sangat
beracun. Dalam asap rokok, sudah mengandung gas cyanida yang sangat beracun.
Akan tetapi, polonium ini 250 ribu kali lebih beracun dari gas sianida dan
hanya dibutuhkan satu gram untuk membunuh 10 juta manusia dalam tempo singkat.
Kayak bom atom aja. he3x. Po inilah yang merupakan salah satu dari 69 jenis
karsinogen dalam asap rokok yang ikut "dinikmati" oleh perokok pasif,
yang mungkin termasuk anak istri dari perokok sendiri.
Lalu, bagaimana Po-210 & Pb-210 bisa sampai di rokok? Jawabannya
adalah:
Tanah, sebagai tempat tumbuh tanaman tembakau
yang merupakan bahan utama rokok, mengandung radium (Ra-226). Radium ini adalah
induk yang nantinya dapat meluruh menjadi Radon (Rn-222) dan akhirnya Po-210
& Pb-210. Melalui akar,Po-210 & Pb-210 pun terserap oleh tanaman
tembakau. Penggunaan pupuk fosfat yang mengandung kedua unsur tersebut, tentu
saja, menambah konsentrasi Po-210 & Pb-210 dalam tembakau. Mekanisme lain,
& ini adalah yang utama, adalah lewat daun. Po-210 & Pb-210 terendapkan
pada permukaan daun tembakau sebagai hasil luruh dari gas radon (Rn-222) yang
berasal dari kerak bumi & lolos ke atmosfer. Daun tembakau memiliki
kemampuan tinggi untuk menahan & kemudian mengakumulasi Po-210 & Pb-210
karena adanya bulu-bulu tipis yang disebut trichomes di ujung-ujungnya. Timbel
dan polonium ini mempunyai waktu paruh yang panjang selama bertahun-tahun.
Diketahui bahwa Timber (Pb-210) mempunyai masa paruh 20,4 tahun. Saya belum
tahu masa paruh untuk polonium. Bayangkan aja, tubuh Anda mendapat radiasi
sinar radioaktif selama 20,4 th, apa tidak terjadi mutasi dalam jaringan sel
paru-paru kita? Toh, banyak berita bahwa banyak penderita kanker paru-paru, 90
% adalah pecandu rokok. Hmm, alangkah baiknya orang yang merokok segera menekan
kebiasaan merokoknya. Ohya, jangan juga merokok di ruang AC. Kebiasaan merokok
dalam ruang ber-AC semakin memperburuk keadaan perokok
pasif, karena terjadi pemekatan radioaktif serta zat-zat
berbahaya dan beracun di atas. Ingat: Ketika seseorang merokok,
partikel-partikel halus (atau bisa disebut asap rokok) dapat mengendap di organ
pernapasan, bahkan dapat terbawa sampai ke hati, limpa, dan sumsum tulang.
Karena semua yang dihirup dalam paru-paru kita, kemungkinan besar dapat terbawa
ke aliran darah. Tentu saja, darah akan melewati hati yang berfungsi sebagai
penyaring darah. Nah, bagaimana jika kena kanker hati? Pokoknya, banyak deh
penyakit yang berakar dari kebiasaan merokok. Jadi, jika Anda merokok, tolong
berbaik hati untuk memilih tempat yang sepi. Kasian perokok pasif, dimana
faktor rentan terkena polusinya lebih besar daripada yang perokok. Sebenarnya
zat nikotin dalam rokoklah yang menyebabkan kecanduan. Tahukah Anda, nikotin
emang tidak terlalu berbahaya, tapi hasil dari pembakaran rokoklah yang lebih
berbahaya. Selain zat radioaktif ini, masih banyak unsur dan senyawa beracun
siap men-dropping kesehatan para perokok.