Sweetroses

Wednesday, July 8, 2015

Memanusiakan Manusia



MEMANUSIAKAN MANUSIA???
APA YANG ANDA LAKUKAN UNTUK MEMANUSIAKAN MANUSIA??

Ya, istilah “Memanusiakan Manusia” begitu populer saat ini, istilah “Memanusiakan Manusia “ memang begitu indah dan memiliki arti yang mendalam, tidak seperti istilah-istilah kekinian yang marak beredar tapi tidak memiliki makna yang berharga. Istilah “Memanusiakan Manusia” seakan menuntut penyebutnya untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dalam berinteraksi dengan sesaman manusia sebagai makhluk social. “Memanusikan Manusia” memang kerap ditunjukan sebagai pelayanan pemerintah kepada rakyatnya atau pelayanan public yang dirasakan oleh masyarakt. Tapi, konsep “Memanusiakan Manusia”  tidaklah terbatas pada lingkup pelayanan public saja, “Memanusiakan Manusia” menyentuh seluruh dimensi kehidupan manusia, bahkan kini dunia pendidikan Indonesia pun meggunakan konsep ini.
H.A.R Tilaar dalam bukunya Manifesto Pendidikan Nasional, mengungkapkan hakikat pendidikan adalah proses memanusiakan manusia yaitu menyadari akaan manusia yang merdeka. Manusia yang merdeka hidup membudaya. Pendidikan harus mendorong manusia, yang dibesarkan dalam habitusnya, untuk menciptakan dan merekonstruksi budayanya itu sendiri. Pendidikan yang berhasil adalah pendidikan yang membentuk manusia-manusia seperti ini, manusia yang hidup sebagai manusia, bukan sekedar “mur-baut” bagi mesin ekonomi. Suatu tugas yang berat memang, tetapi agung.
Pendidikan bukan sekedar proses transmisi pengetahuan dari seseorang kepada yang lainnya (transmiting the message from one people to another), -dimana pendidikan semacam itu tidak lebih dari upaya doktrinisasi dogma-dogma yang mengarah pada keterpaksaan kesadaraan- lebih jauh pendidikan merupakan ikhtiar transformasi tindakan yang teraktualisasikan dalam perbuatan yang disadari dan berorientasi nilai. Sebuah proses penyadaran humanistis yang tidak sekedar intelektual contagion (pewarisan intelektual), melainkan pula memberikan ketenangan batini sehingga berimplikasi dalam kehidupan sosial-nyata.
pendidikan yang dimaksud yakni sebuah upaya perwujudan system pendidikan berkarakter yang didasarkan pada kepekaan social, integrasi intelektual dan pemeliharaan spiritual. Ketiga elemen penting tersebut merupakan bagian dari nilai-nilai  yang harus senantiasa ada dalam proses transfer ilmu, proses pendidikan. Kalau memang ketiga elemen itu dapat di bangun, niscaya pendidikan moral di lingkungan kita adalah sebuah harapan besar yang akan terwujud dengan adanya kesadaran dari berbagai pihak.
Sejatinya, konsep “Memanusiakan Manusia” merupakan bagian dari humanism. Humanism berasal dari kata latin humanus dan memiliki akar kata homo yang berarti manusia. Humanus berarti sifat manusiawi atau sesuai dengan kodrat manusia (A. Mangunhardjana dalam Haryanto Al-Fandi, 2011:71). Berkaitan dengan pendidikan yang sejatinya merupakan aplikasi dari filsafat antropologi atau filsafat yang menelurusi makna manusia. Aspek kemanusian (humanistic) dalam pendidikan perlu mendapat perhatian intens dalam merumuskan konsepsi pendidikan yang bermoral. Yakni, konsep pendidikan yang menitik beratkan pada pembentukan karkater yang berkepribadian luhur dan mulia (Character Building).
Dalam kamus besar bahasa Indonesia istilah “Memanusikan Manusia” merupakan upaya un tuk membuat manusia menjadi berbudaya, jadi istilah “Memanusiakan Manusia” bukanlah diartikan secara harafiah, melakukan hal “Memanusiakan Manusia” bukan berarti sebelumnya kita tidak memperlakukan manusia sebagai mana layaknya manusia, adapun pengertian “Memanusiakan Manusia” adalah menjadi manusia seutuhnya. Artinya, sebagai ciptaan Tuhan paling mulia, kebahagiaan utama adalah tatkala kita dapat menjadikan sesama manusia lebih terdidik, lebih bermartabat, lebih sukses, lebih pintar, dan lebih baik hidupnya. Di situlah baru seseorang benar-benar memperoleh ‘gelar kemanusiaannya’. Selama kepintaran, keterdidikan, kesuksesan, kekayaan, dan semua kelebihan yang dimiliki hanya untuk kepentingan dan kepuasan diri sendiri, berarti belum menjadi manusia utuh sebagaimana seharusnya.
Konsep “Memanusiakan Manusia” yang lebih mendasar yakni memanusiakan manusia yang memiliki cita-cita, ingin selalu dihormati dan dihargai karna berperannya 3 unsur (ID, Ego dan Super Ego) yang dimiliki setiap Individu, 3 unsur tersebutlah yang mendasari setiap individu memiliki rasa ingin dihargai.

Nama : Nurfajri Inggawati
NPM : 036113067
Kelas : IV/C


DAFTAR PUSTAKA
Christiana Yuwanda, (2012). Pendidikan yang Memanusiakan Manusia. Jakarta. Jurnal Pendidikan Penabur

Friday, May 31, 2013

Tugas Kimia (Unsur Radioaktif)


Ø Pengertian RadioAktif
Suatu zat radioaktif (radioactive substance) dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki sifat untuk mengemisikan radiasi secara spontan yang mampu berjalan melewati lembaran-lembaran logam dan zat-zat lain yang tak tembus terhadap cahaya. Radiasi tersebut berlaku dengan cara yang sama seperti pada cahaya terhadap suatu pelat fotografi, menyebabkan fluoresensi bertanda dalam zat-zat tertentu dan memberikan konduktivitas listrik pada udara. (Chadwick,1921) 

            Radioaktivitas  merupakan karakteristik dari suatu inti atom. Inti tersebut, dan dengannya sebuah atom sebagai suatu keseluruhan, mengalami perubahan spontan yang dikenal sebagai radioaktif atau transformasi inti dan disebut juga dengan peluruhan (decay) atau disintegrasi. Energi yang dilepaskan per transformasi inti dan ditangani sebagai radiasi inti, sebagai suatu kaidah, kira-kira 103 hingga 106 kali lebih tinggi daripada energi yang dilepaskan per atom yang terlibat dalam reaksi kimia. (Lowenthal dan Airey, 2004) 

            Radioaktivitas adalah suatu proses peluruhan spontan dan transformasi pada inti atom tidak stabil yang disertai dengan emisi partikel-partikel inti dan/atau radiasi elektromagnet (disebut juga radiasi inti). (L’ Annunziata, 2007) 

            Radioaktivitas dapat didefinisikan sebagai transformasi spontan inti dalam atom tidak stabil yang menghasilkan formasi unsur-unsur baru. Transformasi tersebut digolongkan ke dalam salah satu dari beberapa mekanisme, di antaranya emisi partikel alfa, partikel beta dan emisi positron serta penangkapan elektron orbital. Masing-masing dari reaksi tersebut mungkin saja atau mungkin juga tidak disertai dengan radiasi gamma. (Cember dan Johnson, 2009) 


Ø Sejarah Penemuan Zat RadioAktif
Sejarah penemuan zat radioaktif diawali dengan ditemukannya sinar X oleh Wilhelm Conrad Roentgen pada tahun 1895. Setelah itu, para ilmuwan menyadari bahwa beberapa unsur dapat memancarkan sinar-sinar tertentu, meskipun pada waktu itu para ilmuwan belum memahami hakikat sebenarnya dari sinar-sinar tersebut serta mengapa unsur-unsur memancarkannya.
http://radioaktif12fm.files.wordpress.com/2010/09/rontgen.gif?w=251&h=300

            Pada tahun 1896, Henri Becquerel, fisikawan Perancis berusaha mendapatkan sinar X dari suatu batuan yang mengandung garam uranium. Secara tidak sengaja, batuan tersebut dibungkus dengan kertas hitam dan diletakkan di atas plat film itu, ia sangat terkejut karena bagian film pada tempat garam uranium diletakkan menjadi gelap. Dari hasil penelitiannya, diketahui bahwa penyebab gelapnya bagian plat foto adalah radiasi berdaya tembus kuat, bahkan lebih kuat dari sinar X, yang dipancarkan secara spontan oleh garam uranium tanpa harus disinari terlebih dahulu. Radiasi spontan garam uranium terjadi karena mengandung unsur uranium yang bersifat radioaktif. Peristiwa radiasi spontan ini kemudian disebut keradioaktifan, sedangkan zat yang yang bersifat radioaktif disebut dengan zat radioaktif.
http://radioaktif12fm.files.wordpress.com/2010/09/becquerel.jpg?w=243&h=343
Pada tahun 1898, Marie Sklodowska Curie dan oleh suaminya, Pierre Curie menemukan unsur radiaktof lainnya dari mineral pitchblende yaitu polonium dan radium. Nama unsur polonium diambil dari nama negara asal Marie Sklodowska Curie, yaitu Polandia, sedangkan nama unsur radium diambil dari bahasa Yunani “radiare” yang artinya bersinar.
Pada tahun 1903, Ernest Rutherford mengemukakan bahwa sinar radioaktif dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan muatan mereka. Sinar radioaktif yang bermuatan positif diberi nama sinar alfa, dan tersusun dari inti-inti helium. Sinar radioaktif yang bermuatan negatif diberi nama sinar beta, dan tersusun dari elektron-elektron. Sementara itu, Paul Ulrich Villard menemukan jenis sinar radioaktif yang ketiga, yaitu sinar gama yang tidak bermuatan. Sinar gama adalah suatu bentuk radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang yang lebih pendek dari sinar X.
http://radioaktif12fm.files.wordpress.com/2010/09/mpcurie.jpg?w=244&h=329
            Marie Curie adalah ahli kimia dan fisika Perancis kelahiran Polandia 7 November 1867 – 4July 1934  yang sampai sekarang merupakan satu-satunya orang yang pernah mendapatkan hadiah nobel di dua bidang yang berbeda, yaitu fisika dan kimia. Penemuannya dibidang radioaktif membuat Marie Curie masuk ke dalam daftar penemu yang berpengaruh kepada dunia. Marie Curie adalah wanita pertama pemenang nobel dan juga adalah wanita pertama yang menjadi professor di universitasnya, Universities of Paris. Walaupun berkewarganegaraan Perancis, Marie Curie tidak pernah kehilangan rasa kebanggaannya sebagai orang Polandia. Penemuan pertamanya pada elemen kimia yang ditemukan tahun 1898 diberi nama 'polonium' dan penemuan berikutnya adalah radium beberapa bulan kemudian. Radium adalah zat radioaktif yang banyak digunakan dalam bidang medis dan kedokteran, umumnya untuk menghilangkan penyakit kanker dengan menyinari sel-sel kanker dengan zat radioaktif tersebut.
           
http://www.ceritakecil.com/images/people/0/thumb/7.jpg
Marie Curie 7 November 1867 - 4 July 1934
Marie lahir di Warsawa, Polandia dengan nama Maria Sklodowska. Orangtua Marie Curie bekerja sebagai guru, dan Manya (nama panggilan Marie Curie) pada umur 16 tahun telah mendapatkan medali emas saat menyelesaikan pendidikan kedua (setingkat SMP), saat itu, orangtuanya hampir kehilangan semua hartanya karena mengalami kerugian saat berinvestasi. Manya akhirnya bekerja sebagai guru bantu untuk membantu menghidupi keluarga mereka. Saat itu, wanita di Polandia (yang masih berada di bawah dominasi Rusia waktu itu) tidak bisa mendapatkan pendidikan yang tinggi, sehingga setelah lulus sekolah, Manya tidak dapat melanjutkan sekolahnya ke universitas. Pada umur 18 tahun, Marie bekerja sebagai guru privat bagi sebuah keluarga kaya. Sebagian dari penghasilannya sebagai guru privat kemudian diberikan kepada kakak perempuannya untuk membantu biaya pendidikan kakaknya di Perancis. Setelah kakak perempuannya yang bersekolah di sekolah medis Perancis, lulus, mendapatkan gelar Dokter, Manya lalu ikut pindah ke Perancis pada tahun 1891. Dia kemudian memasuki universitas Sorbonne (sekarang Universities of Paris) dan mengambil jurusan fisika dan matematika. Manya atau Marie Curie akhirnya lulus sebagai mahasiswi terbaik di kelasnya.
Nama belakang Marie (Curie) diperoleh saat menikah dengan Pierre Curie yang juga ahli kimia. Marie Curie memiliki dua orang putri,  Irène dan Ève, yang lahir pada tahun 1897 dan 1904. Irène yang melanjutkan dan mengembangkan karya ibunya juga mendapatkan hadiah nobel dalam bidang kimia.
Karya dan penelitian Marie Curie membuat para ahli kimia dan fisika mengerti bagaimana cara mengumpulkan sumber-sumber material yang mengandung radioaktif untuk menyembuhkan penyakit sekaligus untuk keperluan riset yang lebih dalam pada zat-zat radioaktif.

Ø Mekanisme Radioaktivitas
Peluruhan radioaktif merupakan transformasi spontan inti yang menghasilkan bentuk unsur-unsur baru. Dalam proses ini, suatu nuklida “induk” yang tidak stabil P bertransformasi menjadi suatu nuklida “anak” D yang lebih stabil melalui berbagai proses. Secara simbol proses tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: 
P → D + d1 + d2 + ...
di mana hasil-hasil yang lebih ringan d1 + d2 + ... merupakan partikel-partikel yang diemisikan. Proses tersebut biasanya disertai dengan emisi radiasi gamma. Jika nuklida anak juga ternyata tidak stabil, proses peluruhan radioaktif berlanjut lebih jauh dalam suatu rantai peluruhan hingga sebuah nuklida stabil dapat tercapai. Peluruhan radioaktif merupakan suatu proses nuklir dan sebagian besar tidak bergantung pada keadaan fisis dan kimiawi nuklida tersebut. Proses yang sebenarnya pada peluruhan radioaktif bergantung pada rasio neutron terhadap proton dan pada hubungan massa-energi dari induk, anak dan partikel yang diemisikan. Sebagaimana dengan setiap reaksi nuklir, berbagai hukum kekekalan harus dipegang. 
Terdapat 8 moda peluruhan murni yang diketahui (α, β-, β+, ec, SF, n, p, CE). Sebagai tambahan terhadap moda peluruhan murni tersebut, masih terdapat moda-moda campuran, berkisar antara proses peluruhan beta khusus seperti neutron tertunda beta, alpha, atau emisi proton hingga moda peluruhan yang lebih eksotik seperti emisi dua-proton (2p) dan emisi “cluster”. Emisi cluster merupakan suatu istilah umum yang mencakup berbagai proses peluruhan langka. (Magill dan Galy, 2005)
Secara umum yang paling sering ditemui pada seluruh transformasi radioaktif terbagi ke dalam beberapa kategori berikut:
1. Emisi alfa
2. Transisi isobarik (Misalkan nomor atom inti induk adalah Z, sehingga darinya inti anak adalah Z+1, jika sebuah partikel beta yang diemisikan, atau Z-1, jika sebuah positron yang diemisikan. Nomor massa atom anak sama dengan yang ada pada induk.)
  • Emisi beta (negatron)
  • Emisi positron
  • Penangkapan elektron orbital
3. Transisi isomerik (Nomor atom dan nomor massa atom pada anak sama dengan yang ada pada induk.)
  • Emisi gamma
  • Konversi internal



Ø Pemanfaatan Radioaktif
Penggunaan radioisotop digunakan dalam berbagai bidang, misalnya pada industri, teknik, pertanian, kedokteran, ilmu pengetahuan, hidrologi dan lain-lain. Tujuan penggunaan radioisotop bagi kehidupan manusia adalah untuk kesejahteraan manusia dan memudahkan keberlangsungan hidup manusia.
Manfaat Radioisotop dalam Berbagai Bidang Kehidupan baik sebagai perunut maupun sebagai sumber radiasi adalah sebagai berikut :
1. Radioisotop dalam Bidang Kedokteran
Berbagai jenis radioisotop digunakan untuk mendeteksi (diagnosa) berbagai penyakit antara lain Teknesium-99 (Tc-99),Talium-201 (TI-201), Iodin-131 (I-131),Natrium-24 (Na-24),Xenon-133 (Xe-133), Fosforus-32 (P-32), dan besi-59 (Fe-59).
  • Teknetum-99 (Tc-99)
yang disuntikkan kedalam pembuluh darah akan akan diserap terutama oleh jaringan yang rusak pada organ tertentu, seperti jantung, hati dan paru-paru. Sebaliknya, TI-201 terutama akan diserap oleh jaringan sehat pada organ jantung. Oleh karena itu, kedua radioisotop itu digunakan bersama-sama untuk mendeteksi kerusakan jantung.
  • Iodin-131 (I-131) diserap terutama oleh kelenjar gondok, hati dan bagian-bagian tertentu dari otak. Oleh karena itu, I-131 dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati, dan untuk mendeteksi tumor otak.
  • Iodin-123 (I-123) adalah radioisotop lain dari Iodin. I-123 yang memancarkan sinar gamma yang digunakan untuk mendeteksi penyakit otak.
  • Natrium-24 (Na-24) digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan peredaran darah. Larutan NaCl yang tersusun atas Na-24 dan Cl yang stabil disuntikkan ke dalam darah dan aliran darah dapat diikuti dengan mendeteksi sinar yang dipancarkan, sehingga dapat diketahui jika terjadi penyumbatan aliran darah.
  • Xenon-133 (Xe-133) digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru.
  • Phospor-32 (P-32) digunakan untuk mendeteksi penyakit mata, tumor, dan lain-lain. Serta dapat pula mengobati penyakit polycythemia rubavera, yaitu pembentukan sel darah merah yang berlebihan. Dalam penggunaanya isotop P-32 disuntikkan ke dalam tubuh sehingga radiasinya yang memancarkan sinar beta dapat menghambat pembentujan sel darah merah pada sum-sum tulang belakang.
  • Sr-85 untuk mendeteksi penyakit pada tulang.
  • Se-75 untuk mendeteksi penyakit pankreas.
  • Kobalt-60 (Co-60) sumber radiasi gamma untuk terapi tumor dan kanker. Karena sel kanker lebih sensitif (lebih mudah rusak) terhadap radiasi radioisotop daripada sel normal, maka penggunakan radioisotop untuk membunuh sel kanker dengan mengatur arah dan dosis radiasi.
  • Kobalt-60 (Co-60) dan Skandium-137 (Cs-137), radiasinya digunakan untuk sterilisasi alat-alat medis.
§  Radioisotop fosfor dapat dipakai untuk menentukan tempat tumor di otak:
  •  Ferum-59 (Fe-59) dapat digunakan untuk mempelajari dan mengukur laju pembentukan sel darah merah dalam tubuh dan untuk menentukan apakah zat besi dalam makanan dapat digunakan dengan baik oleh tubuh.
  •  Sejak lama diketahui bahwa radiasi dari radium dapat dipakai untuk pengobatan kanker. Oleh karena radium-60 dapat mematikan sel kanker dan sel yang sehat maka diperlukan teknik tertentu sehingga tempat di sekeliling kanker mendapat radiasi seminimal mungkin.
  •  Radiasi gamma dapat membunuh organisme hidup termasuk bakteri. Oleh karena itu, radiasi gamma digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran.

2. Radioisotop dalam Bidang Pertanian
Dalam bidang pemuliaan tanaman pembentukan bibit unggul dapat dilakukan dengan menggunakan radiasi. Misalnya, pemuliaan padi, bibit padi diberi radiasi dengan dosis yang bervariasi, dari dosis terkecil yang tidak membawa pengaruh hingga dosis terbesar yang mematikan, (Biji tumbuh). Biji yang sudah diradiasi itu kemudian disemaikan dan ditanam berkelompok menurut ukuran dosis radiasinya. Selanjutnya akan dipilh varietas yang dikehendaki, misalnya yang tahan hama, berbulir banyak dan berumur pendek. Dalam bidang pertanian, radiasi yang dihasilkan juga digunakan untuk pemberantasan hama dan pemulihan tanaman.
a. Pembentukan Bibit Unggul
Dalam bidang pertanian, radiasi gamma dapat digunakan untuk memperoleh bibit unggul. Sinar gamma menyebabkan perubahan dalam struktur dan sifat kromosom sehingga memungkinkan menghasilkan generasi yang lebih baik, misalnya gandum dengan yang umur lebih pendek.
Selain sinar gamma, fosfor-32 (P-32) juga berguna untuk membuat benih tumbuhan yang bersifat lebih unggul dibandingkan induknya. Radiasi radioaktif ini ke tanaman induk akan menyebabkan ionisasi pada berbagai sel tumbuhan. Ionisasi inilah yang menyebabkan turunan akan mempunyai sifat yang berbeda dari induknya. Kekuatan radiasi yang digunakan diatur sedemikian rupa hingga diperoleh sifat yang lebih unggul dari induknya.
b. Pemupukan dan Pemberantasan Hama dengan Serangga Mandul
Radioisotop fosfor dapat dipakai untuk mempelajari pemakaian pupuk oleh tanaman. Ada jenis tanaman yang mengambil fosfor sebagian dari tanah dan sebagian dari pupuk. Berdasarkan hal inilah digunakan fosfor radioaktif untuk mengetahui pola penyebaran pupuk dan efesiensi pengambilan fosfor dari pupuk oleh tanaman. Teknik radiasi juga dapat digunakan untuk memberantas hama dengan menjadikan serangga mandul.
Dengan radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, sehingga timbul kemandulan pada serangga jantan. Kemandulan ini dibuat di laboratorium dengan cara hama serangga diradiasi sehingga serangga jantan menjadi mandul. Setelah disinari hama tersebut dilepas di daerah yang terserang hama, sehingga diharapkan akan terjadi perkawinan antara hama setempat dengan jantan mandul yang dilepas, sehingga telur itu tidak akan menetas.
c. Pengawetan Makanan
Pada musim panen, hasil produksi pertanian melimpah. Beberapa dari hasil pertanian itu mudah busuk atau bahkan dapat tumbuh tunas, contohnya kentang. Oleh karena itu diperlukan teknologi untuk mengawetkan bahan pangan tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan irradiasi sinar radioaktif. Radiasi ini juga dapat mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur.

3. Radiologi dalam Hal Penyimpanan Makanan
Bahan makanan seperti kentang dan bawang jika disimpan lama akan bertunas. Radiasi dapat menghambat pertumbuhan bahan-bahan seperti itu. Jadi, sebelum bahan tersebut disimpan diberi radiasi dengan dosis tertentu sehingga tidak akan bertunas, dengan demikian dapat disimpan lebih lama. Radiasi juga digunakan untuk pengawetan bahan makanan untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur.
4. Radio Aktif dalam Bidang Industri
Kaos lampu petromaks menggunakan larutan radioisotop horium dalam batas yang dipernankan agar nyalanya lebih terang. Radiasi gamma yang dihasilkan dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam dan juga untuk pengawetan kayu, barang-barang seni,dll.
Penggunaan radioisotop dalam bidang industri antara lain untuk mendeteksi kebocoran pipa yang ditanam di dalam tanah atau dalam beton. Dengan menggunakan radioisotop yang dimasukkan ke dalam aliran pipa kebocoran pipa dapat dideteksi tanpa penggalian tanah atau pembongkaran beton. Penyinaran radiasi dapat digunakan untuk menentukan keausan atau kekeroposan yang terjadi pada bagian pengelasan antarlogam. Jika bahan ini disinari dengan sinar gamma dan dibalik bahan itu diletakkan film foto maka pada bagian yang aus atau keropos akan memberikan gambar yang tidak merata. Radiasi sinar gamma juga digunakan dalam vulkanisasi lateks alam. Penggunaan zat radioaktif dalam bidang industri yang lainnya adalah untuk mengatur ketebalan besi baja, kertas, dan plastik; dan untuk menentukan sumber minyak bumi.

Sebagai sumber tenaga listrik untuk PLTN
  untuk keperluan radiolabeling dan marker, misal pada reaksi kimia dan biokimia
  untuk radiotracer, pada proses pemetaan sungai bawah tanah, kebocoran pipa bawah tanah, dll
  untuk deteksi tubuh dengan sinar rontgen, CT scan, dll
  untuk keperluan radiasi pada proses penemuan bibit tanaman baru, sintesis bahan baru, dll
  untuk sterilisasi keperluan peralatan medis, dll
  untuk deteksi umur fosil atau benda sejarah
  untuk senjata bom nuklir
Reaksi inti mengahsilkan energi yang sangat besar. Pada pembangkit tenaga nuklir (PLTN), energi inti digunakan untuk memanaskan air sehingga terbentuk uapa. Kemudian, uap in digunakan untuk mengerakkan turbin. Peregerakan turbin merupakan energi mekanik yang dapat memberi kemampuan generator untuk mengubah energi mekanik tersebut menjadi energi listrik. Pada PLTN, reaksi inti berlangsung terkendali di dalam suatu reaktor nuklir (Sutresna, 2007).

Radioaktif Sebagai Perunut.
Sebagai perunut, radoisotop ditambahkan ke dalam suatu sistem untuk mempelajari sistem itu, baik sistem fisika, kimia maupun sistem biologi. Oleh karena radioisotop mempunyai sifat kimia yang sama seperti isotop stabilnya, maka radioisotop dapat digunakan untuk menandai suatu senyawa sehingga perpindahan perubahan senyawa itu dapat dipantau.

F.         Bidang Arkeologi
  Menentukan umur fosil dengan C-14
Radioisotop memiliki peran yang masih sulit digantikan oleh metode lain. Radioisotop berperan dalam menentukan usia sebuah fosil. Usia sebuah fosil dapat diketahui dari jejak radioisotop karbon-14. Ketika makhluk hidup masih hidup, kandungan radioisotop karbon-14 dalam keadaan konstan, sama dengan kandungan di atmosfer bumi yang terjaga konstan karena pengaruh sinar kosmis pada sekitar 14 dpm ( disintegrations per minute) dalam 1 gram karbon. Hal ini dikarenakan makhluk hidup tersebut masih terlibat dalam siklus karbon di alam. Namun, sejak makhluk hidup itu mati, dia tidak terlibat lagi ke dalam siklus karbon di alam. Sebagai akibatnya, radioisotop karbon-14 yang memiliki waktu paro 5730 tahun mengalami peluruhan terus menerus. Usia sebuah fosil dapat diketahui dari kandungan karbon-14 di dalamnya. Jika kandungan tinggal separonya, maka dapat diketahui dia telah berusia 5730 tahun.



G.        Bidang Pertambangan
Radioisotop memberikan manfaat besar pula di bidang pertambangan. Pada pertambangan minyak bumi, radioisotop membantu mencari jejak air di dalam lapisan batuan. Pada pengeboran minyak bumi biasanya hanya sebagian dari minyak bumi yang dapat diambil dengan memanfaatkan tekanan dari dalam bumi. Jika tekanan telah habis atau tidak cukup, diperlukan tekanan tambahan untuk mempermudah pengambilannya. Penambahan tekanan ini dapat dilakukan dencan cara membanjiri cekungan minyak dengan air yang dikenal dengan flooding. Air disuntikkan ke dalamnya melalui pengeboran sumur baru. Pada proses penyuntikan air ini perlu kepastian bahwa air yang dimasukkan ke dalam lapisan batuan benar-benar masuk ke cekungan minyak yang dikehendaki. Di sini lah radioisotop memainkan peran. Radioisotop kobal-57, kobal-58 dan kobal-60 dalam bentuk ion komplek hexacyanocobaltate merupakan solusinya. Ion ini akan bergerak bersama-sama dengan air suntikan sehingga arah gerakan air tersebut dapat diketahui dengan mendeteksi keberadaan radioisotop kobal tersebut. Radiosotop kobal-60 dalam bentuk hexacyanocobaltate telah berhasil dibuat di Kawasan Puspiptek Serpong Tangerang dan siap untuk didayagunakan.
Tritium radioaktif dan cobalt 60 digunakan untuk merunut alur-alur minyak bawah tanah dan kemudian menentukan srategi yang paling baik untuk menyuntikkan air ke dalam sumur-sumur. Hal ini akan memaksa keluar minyak yang tersisa di dalam kantung-kantung yang sebelumnya belum terangkat. Berjuta-juta barrel tambahan minyak mentah telah diperoleh dengan cara ini.
5. Radioaktif dalam Bidang Hidrologi
  •  Na-24 untuk mempelajari kecepatan aliran sungai.
  •  Na-24 dalam bentuk karbonat untuk menylidiki kebocoran pipa air dibawah.
6. Radiologi dalam Bidang Sains
  •  Iodin-131 (I-131) untuk mempelajari kesetimbangan dinamis.
  •  Oksigen-18 (O-18) untuk mempelajari reaksi esterifikasi.
  •  Karbon-14 (C-14) untuk mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.
7. Radiologi dalam Bidang Kimia
a. Teknik Perunut
Teknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme berbagai reaksi kimia. Misal pada reaksi esterifikasi. Dengan oksigen-18 dapat diikuti reaksi antara asam karboksilat dan alkohol. Dari analisis spektroskopi massa, reaksi esterifikasi yang terjadi dapat ditulis seperti berikut. (isotop oksigen-18 diberi warna). Hasil analisis ini menunjukkan bahwa molekul air tidak mengandung oksigen-18. Adapun jika O-18 berada dalam alkohol maka reaksi yang terjadi seperti berikut.
b. Penggunaan Isotop dalam Bidang Kimia Analisis
Penggunaan isotop dalam analisis digunakan untuk menentukan unsur-unsur kelumit dalam cuplikan. Analisis dengan radioisotop atau disebut radiometrik dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, sebagai berikut.
1) Analisis Pengeceran Isotop
Larutan yang akan dianalisis dan larutan standar ditambahkan sejumlah larutan yang mengandung suatu spesi radioaktif. Kemudian zat tersebut dipisahkan dan ditentukan aktivitasnya. Konsentrasi larutan yang dianalisis ditentukan dengan membandingkannya dengan larutan standar.
2) Analisis Aktivasi Neutron (AAN)
Analisis aktivasi neutron dapat digunakan untuk menentukan unsur kelumit dalam cuplikan yang berupa padatan. Misal untuk menentukan logam berat (Cd) dalam sampel ikat laut. Sampel diiradiasi dengan neutron dalam reaktor sehingga menjadi radioaktif. Salah satu radiasi yang dipancarkan adalah sinar gamma . Selanjutnya sampel dicacah dengan spektrometer gamma untuk menentukan aktivitas dari unsur yang akan ditentukan.
8. Radologi dalam Pengukuran Usia Bahan Organik
Radioisotop karbon-14, terbentuk di bagian atas atmosfer dari penembakan atom nitrogen dengan neutron yang terbentuk oleh radiasi kosmik.
Karbon radioaktif tersebut di permukaan bumi sebagai karbon dioksida dalam udara dan sebagai ion hidrogen karbonat di laut. Oleh karena itu karbon radioaktif itu menyertai pertumbuhan melalui fotosintesis. Lama kelamaan terdapat kesetimbangan antara karbon-14 yang diterima dan yang meluruh dalam tumbuh-tumbuhan maupun hewan, sehingga mencapai 15,3 dis/menit gram karbon. Keaktifan ini tetap dalam beberapa ribu tahun. Apabila organisme hidup mati, pengambilan 14C terhenti dan keaktifan ini berkurang. Oleh karena itu umur bahan yang mengandung karbon dapat diperkirakan dari pengukuran keaktifan jenisnya dan waktu paruh 14C. ( 12 T = 5.730 tahun).
9. Bidang Kesenian
Radioisotop dapat juga digunakan untuk mengetahui pemalsuan lukisan. Seorang pemalsu akan menggunakan cat yang dibuat pada abad sekarang. Dengan mengetahui banyaknya unsur radioaktif pada cat akan diketahui umur lukisan tersebut sebenarnya.
10. Pemanfaatan Radioisotop Untuk Penanggalan Karbon
      Penanggalan karbon merupakan fungsi radioisotop untuk menentukan umur suatu senyawa organik, misalnya untuk menentukan umur fosil. Radioisotop yang digunakan adalah karbon-14 (C-14)

Ø Sifat-Sifat Unsur Radioaktif

a. Sifat-Sifat Fisik Unsur Radioaktif
Inti atom terdiri atas neutron. Massa suatu inti selalu lebih kecil dari jumlah massa proton dan neutron. Selisih antara massa inti yang sebenarnya dan jumlah massa proton dan neutron penyusunnya disebut defek massa.
Contoh
Massa sebuah atom (_2He4) yang ditentukan dengan spektrograf massa adalah 4,002603 sma. Massa proton 1,007277 sma, massa elektron 0,0005486 sma, dan massa netron 1,008665 sma. Massa atom (_2He4) terhitung adalah:
= (2 × 0,0005486 sma) + (2 × 1,007277 sma) + (2 × 1,008665 sma) = 4,032981 sma Defek massa = 4,032981 sma – 4,002603 sma = 0,030378 sma
Defek massa ini merupakan ukuran energi pengikat neutron dan proton. Energi pengikat inti merupakan energi yang diperlukan untuk menguraikan inti (energi yang dilepaskan jika inti terbentuk). Energi pengikat inti dapat dihitung dengan mengalikan defek massa dalam satuan massa atom per nukleon dengan faktor konversi massa energi yang besarnya 932 MeV/sma.
Contoh
Atom (_26Fe56) mengandung 26 proton, 30 neutron, dan 26 elektron.
Massa dari partikel-partikel ini adalah:
p = 1,007277 sma
n = 1,008665 sma
e = 0,0005486 sma
Massa (_26Fe56) menurut perhitungan adalah:
= (26 × 1,007277 sma) + (30 × 1,008665 sma) + (26 × 0,0005486 sma) = 56,4634 sma
Massa menurut pengamatan adalah 55,9349 sma.
Defek massa = 56,4634 sma –55,9349 sma = 0,5285 sma
Energi pengikat inti Fe adalah: = 0,5285 × 932 = 492,56 MeV/sma
Energi pengikat inti Fe per nukleon adalah: = 492,56 56 = 8,796 MeV/nucleon

b. Sifat-Sifat Kimia Unsur Radioaktif
1) Mengalami Peluruhan Radioaktif
Unsur-unsur radioaktif dapat mengalami berbagai peluruhan yaitu, sebagai berikut.
a) Peluruhan alfa
Peluruhan alfa atau radiasi alfa terdiri dari pancaran inti atom helium yang disebut partikel alfa dinyatakan dengan (_2^4)He . Setelah terpancar di udara, partikel alfa bertabrakan dengan molekul udara yang netral. Partikel alfa tidak dapat menembus kulit manusia, tetapi dapat merusak kulit.
Contoh :
http://nofrikakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/pel-alfa1.jpg?w=173&h=75
b) Peluruhan beta
Pada peluruhan ini, neutron berubah menjadi proton. Pada proses ini tidak terjadi perubahan jumlah nukleon. Ada tiga macam peluruhan beta.
(1) Peluruhan negatron
Di sini terjadi perubahan neutron menjadi proton dengan memancarkan elektron negative atau negatron.
Contoh

http://nofrikakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/pel-negatron1.jpg?w=245&h=101
(2) Peluruhan positron
Contoh :

http://nofrikakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/pel-positron.jpg?w=300&h=87
(3) Penangkapan elektron. Proses ini jarang terjadi pada isotop alam, tetapi terjadi pada radionuklida buatan.
Contoh

http://nofrikakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/penagkapan-elektron.jpg?w=269&h=90

c) Peluruhan gamma

http://nofrikakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/pel-gamma.jpg?w=300&h=52
Proses ini seringkali disebut transisi isomer. Pada peluruhan sinar gamma tidak dihasilkan unsur baru karena sinar gamma merupakan energi foton yang tidak bermassa dan tidak bermuatan.
2) Pembelahan Spontan
http://nofrikakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/pembel-spontan1.jpg?w=300&h=57Proses ini hanya terjadi pada nuklida-nuklida yang nomor atomnya besar dan membelah secara spontan menjadi dua nuklida yang massanya berbeda.
3) Mengalami Transmutasi Inti
Pada tahun 1919, Rutherford berhasil menembak gasnitrogen dengan partikel alfa dan hydrogen dan oksigen.

http://nofrikakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/transmutasi-inti.jpg?w=300&h=54
Reaksi ini merupakan transmutasi buatan pertama yaitu perubahan suatu unsur menjadi unsur lain. Pada tahun 1934, Irene Joliot Curie, putri Marie Curie, berhasil membuat atom fosfor yang bersifat radioaktif dengan menembakkan aluminium dengan sinar alfa yang berasal dari polonium.
c. Sifat alamiah sinar radioaktif
  1. Saat medan magnit nol (B = 0 T) tidak terjadi perubahan apapun pada sinar-sinar yang dipancarkan..
  2. Saat diberikan medan magnit lemah, sejumlah berkas sinar dalam jumlah sedikit dibelokkan ke arah kutub selatan magnit, dan sebagian besar bergerak lurus.
  3. Saat diberikan medan magnit yang cukup kuat, berkas sinar dalam jumlah yang cukup besar dibelokkan cukup kuat ke arah kutub selatan, sejumlah berkas sinar dibelokkan ke arah kutub utara, dan sebagian lagi diteruskan
  4. Saat diberikan medan magnit kuat, berkas sinar dalam jumlah yang cukup besar dibelokkan dengan kuat ke arah kutub selatan (S), sejumlah berkas lainnya dibelokkan ke arah kutub utara (U), dan beberapa berkas diteruskan.

Ø Macam-macam sinar Radioaktif
1. Sinar Alfa (α)
Radiasi ini terdiri dari seberkas sinar partikel alfa. Radiasi alfa terdiri dari partikel-partikel yang bermuatan positif dengan muatan +2 dan massa atomnya 4. Partikel ini dianggap sebagai inti helium karena mirip dengan inti atom helium. Sewaktu menembus zat,sinar α menghasilkan sejumlah besar ion. Oleh karena bermuatan positif partikel α dibelokkan oleh medan magnet maupun medan listrik. Partikel alfa memiliki daya tembus yang rendah. Partikel-partikel alfa bergerak dengan kecepatan antara 2.000 – 20.000 mil per detik, atau 1 –10 persen kecepatan cahaya.
2. Sinar Beta (β)
Berkas sinar β terdiri dari partikel-partikel yang bermuatan negatif dan partikel β identik dengan elektron. Sinar beta mempunyai daya tembus yang lebih besar tetapi daya pengionnya lebih kecil dibandingkan sinar α . Berkas ini dapat menembus kertas aluminium setebal 2 hingga 3 mm. Partikel beta juga dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet , tetapi arahnya berlawanan dari partikel alfa. Selain itu partikel β mengalami pembelokan yang lebih besar dibandingkan partikel dalam medan listrik maupun dalam medan magnet. Hal itu terjadi karena partikel β mempunyai massa yang jauh lebih ringan dibandingkan partikel α
3. Sinar Gamma
Beberapa proses peluruhan radioaktif yang memancarkan partikel α atau β menyebabkan inti berada dalam keadaan energetik, sehingga inti selanjutnya kehilangan energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik yaitu sinar gamma. Sinar gamma mempunyai daya tembus besar dan berkas sinar ini tidak dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet. Sinar gamma mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek.

Ø Struktur Inti
Inti atom tersusun dari partikel-partikel yang disebut nukleon. Suatu inti atom yang diketahui jumlah proton dan neutronnya disebut nuklida.
http://nofrikakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/rumus-11.jpg?w=202&h=167&h=167
 Macam-macam nuklida:
a. Isotop: nuklida yang mempunyai jumlah proton sama  tetapi jumlah neutron berbeda.
Contoh:
http://nofrikakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/isotop.jpg?w=195&h=34&h=22
b. Isobar: nuklida yang mempunyai jumlah proton dan neutron sama tetapi jumlah proton berbeda.
Contoh:
http://nofrikakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/isobar1.jpg?w=179&h=36&h=25
c. Isoton: nuklida yang mempunyai jumlah neutron sama.
Contoh:
http://nofrikakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/isoton.jpg?w=214&h=52&h=37

 5. Pita Kestabilan
Unsur-unsur dengan nomor atom rendah dan sedang kebanyakan mempunyai nuklida stabil maupun tidak stabil (radioaktif). Contoh pada atom hidrogen, inti atom protium dan deuterium adalah stabil sedangkan inti atom tritium tidak stabil. Waktu paruh tritium sangat pendek sehingga tidak ditemukan di alam. Pada unsur-unsur dengan nomor atom tinggi tidak ditemukan inti atom yang stabil. Jadi faktor yang memengaruhi kestabilan inti atom adalah angka banding dengan proton.
Inti-inti yang tidak stabil cenderung untuk menyesuaikan perbandingan neutron terhadap proton agar sama dengan perbandingan pada pita kestabilan. Bagi nuklida dengan Z = 20, perbandingan neutron terhadap proton (n/p) sekitar 1,0 sampai 1,1. Jika Z bertambah maka perbandingan neutron terhadap proton bertambah hingga sekitar 1,5.
Inti atom yang tidak stabil akan mengalami peluruhan menjadi inti yang lebih stabil dengan cara:
http://nofrikakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/stabil.jpg?w=463&h=440&h=370
6. Reaksi pada Inti
Reaksi yang terjadi di inti atom dinamakan reaksi nuklir. Jadi Reaksi nuklir melibatkan perubahan yang tidak terjadi di kulit elektron terluar tetapi terjadi di inti atom. Reaksi nuklir memiliki persamaan dan perbedaan dengan reaksi kimia biasa. Persamaan reaksi nuklir dengan reaksi kimia biasa, antara lain seperti berikut.
a. Ada kekekalan muatan dan kekekalan massa energi.
b. Mempunyai energi pengaktifan.
c. Dapat menyerap energi (endoenergik) atau melepaskan energi (eksoenergik).
Perbedaan antara reaksi nuklir dan reaksi kimia biasa, antara lain seperti berikut.
a. Nomor atom berubah.
b. Pada reaksi endoenergik, jumlah materi hasil reaksi lebih besar dari pereaksi, sedangkan dalam reaksi eksoenergik terjadi sebaliknya.
c. Jumlah materi dinyatakan per partikel bukan per mol.
d. Reaksi-reaksi menyangkut nuklida tertentu bukan campuran isotop.
Reaksi nuklir dapat ditulis seperti contoh di atas atau dapat dinyatakan seperti berikut. Pada awal dituliskan nuklida sasaran, kemudian di dalam tanda kurung dituliskan proyektil dan partikel yang dipancarkan dipisahkan oleh tanda koma dan diakhir perumusan dituliskan nuklida hasil reaksi.
Contoh
http://nofrikakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/9.jpg?w=139&h=78&h=65
Ada dua macam partikel proyektil yaitu:
a. Partikel bermuatan seperti ,   atau atom yang lebih berat seperti
b. Sinar gamma dan partikel tidak bermuatan seperti neutron.
Contoh
  1. Penembakan dengan partikel alfa
http://nofrikakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/8.jpg?w=252&h=35&h=35
2.  Penembakan dengan proton
http://nofrikakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/7.jpg?w=243&h=30&h=30
3. Penembakan dengan neutron
http://nofrikakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/6.jpg?w=230&h=36&h=36
a. Reaksi Pembelahan Inti
Sesaat sebelum perang dunia kedua beberapa kelompok ilmuwan mempelajari hasil reaksi yang diperoleh jika uranium ditembak dengan neutron. Otto Hahn dan F. Strassman, berhasil mengisolasi suatu senyawa unsur golongan II A, yang diperoleh dari penembakan uranium dengan neutron. Mereka menemukan bahwa jika uranium ditembak dengan neutron akan menghasilkan beberapa unsur menengah yang bersifat radioaktif. Reaksi ini disebut reaksi pembelahan inti atau reaksi fisi.
Contoh reaksi fisi.
http://nofrikakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/eeeeeeee.jpg?w=300&h=74&h=74
Dari reaksi fisi telah ditemukan lebih dari 200 isotop dari 35 cara sebagai hasil pembelahan uranium-235. Ditinjau dari sudut kestabilan inti, hasil pembelahan mengandung banyak proton. Dari reaksi pembelahan inti dapat dilihat bahwa setiap pembelahan inti oleh satu neutron menghasilkan dua sampai empat neutron. Setelah satu atom uranium-235 mengalami pembelahan, neutron hasil pembelahan dapat digunakan untuk pembelahan atom uranium-235 yang lain dan seterusnya sehingga dapat menghasilkan reaksi rantai. Bahan pembelahan ini harus cukup besar sehingga neutron yang dihasilkan dapat tertahan dalam cuplikan itu. Jika cuplikan terlampau kecil, neutron akan keluar sehingga tidak terjadi reaksi rantai.
b. Reaksi Fusi
Pada reaksi fusi, terjadi proses penggabungan dua atau beberapa inti ringan menjadi inti yang lebih berat. Energi yang dihasilkan dari reaksi fusi lebih besar daripada energy yang dihasikan reaksi fisi dari unsur berat dengan massa yang sama. Perhatikan reaksi fusi dengan bahan dasar antara deuterium dan litium berikut.
http://nofrikakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/11.jpg?w=224&h=104&h=104
Reaksi-reaksi fusi biasanya terjadi pada suhu sekitar 100 juta derajat celsius. Pada suhu ini terdapat plasma dari inti dan elektron. Reaksi fusi yang terjadi pada suhu tinggi ini disebut reaksi termonuklir. Energi yang dihasikan pada reaksi fusi
7. Waktu paro
Waktu pro adalah waktu yang dibutuhkan unsur radioaktif untuk mengalami peluruhan sampai menjadi 1/2 kali semula (masa atau aktivitas).
Rumus:
http://nofrikakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/wp-21.jpg?w=242&h=54&h=54
Nt = massa setelah peluruhan
N0 = massa mula-mula
T = waktu peluruhan
t( 1)/2 = waktu paro
Contoh:
Suatu unsur radioaktif mempunyai waktu paro 4 jam. Jika semula tersimpan 16 gram unsur radioaktif, maka berapa massa zat yang tersisa setelah meluruh 1 hari ? 
Jawab:               
  http://nofrikakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/wp-3.jpg?w=321&h=337&h=209
Ø Dampak negatif dari radiasi zat radioaktif

1. Radiasi zat radioaktif dapat memperpendek umur manusia. Hal ini karena zat radioaktif dapat menimbulkan kerusakan jaringan tubuh dan menurunkan
kekebalan tubuh.
2. Radiasi zat radioaktif terhadap kelenjar-kelenjar kelamin dapat mengakibatkan kemandulan dan mutasi genetik pada keturunannya.
3. Radiasi zat radioaktif dapat mengakibatkan terjadinya pembelahan sel darah putih, sehingga mengakibatkan penyakit leukimia.
4. Radiasi zat radioaktif dapat menyebabkan kerusakan somatis berbentuk lokal dengan tanda kerusakan kulit, kerusakan sel pembentuk sel darah, dan kerusakan sistem saraf.
Ø  Pengaruh Radiasi pada Makhluk Hidup
Akibat radiasi yang melebihi dosis yang diperkenankan dapat menimpa seluruh tubuh atau hanya lokal. Radiasi tinggi dalam waktu singkat dapat menimbulkan efek akut atau seketika sedangkan radiasi dalam dosis rendah dampaknya baru terlihat dalam jangka waktu yang lama atau menimbulkan efek yang tertunda. Radiasi zat radioaktif dapat memengaruhi kelenjarkelenjar kelamin, sehingga menyebabkan kemandulan. Berdasarkan dari segi cepat atau lambatnya penampakan efek biologis akibat radiasi radioaktif ini, efek radiasi dibagi menjadi seperti berikut.
1. Efek segera
Efek ini muncul kurang dari satu tahun sejak penyinaran. Gejala yang biasanya muncul adalah mual dan muntah muntah, rasa malas dan lelah serta terjadi perubahan jumlah butir darah.
2. Efek tertunda
Efek ini muncul setelah lebih dari satu tahun sejak penyinaran. Efek tertunda ini dapat juga diderita oleh turunan dari orang yang menerima penyinaran.

KESIMPULAN
Penggunaan radioisotop sangat membantu manusia dalam berbagai bidang kehidupan seperti yang telah disebutkan diatas, seperti dalam bidang kedokteran untuk mendeteksi kelainan-kelainan dalam jaringan tubuh, dalam hidrologi untuk menyelidiki kebocoran-kebocoran, atau dalam bidang pertanian untuk membentuk bibit unggul, dan dalam penyimpanan makanan pun radioisotop diperlukan. Serta dalam bidang kimia, sains, pengukuran usia bahan organik, serta dalam bidang industri. Namun zat radioaktif juga memberikan dampak negative yang cukup besar bagi kelangsungan hidup makhluk bahkan dapat menyebabkan kematian.
§  Ulasan

Ø  Rokok mengandung zat Radioaktif ?
Apakah itu Radon?

Radon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Rn dan nomor atom 86. Radon juga termasuk dalam kelompok gas mulia dan beradioaktif. Radon terbentuk dari penguraian radium,yang merupakan salah satu dari rangkaian peluruhan uranium.
Ra-226 ---> Rn-222 + sinar alpha

Radon merupakan satu-satunya hasil peluruhan dari uranium yang berwujud gas. Sedangkan hasil yang lain berupa Po-218 (polonium-218) dan Pb-214 (timbel-214) yang meluruh menjadi Po-210 dan Pb-210. Gas Radon juga yang paling berat dan berbahaya bagi kesehatan. Rn-222 mempunyai waktu paruh 3,8 hari dan digunakan dalam radioterapi. Radon dapat menyebabkan kanker paru paru, dan bertanggung jawab atas 20.000 kematian di Uni Eropa setiap tahunnya

Di Indonesia sendiri diketahui beberapa bahan bangunan seperti asbes dan gypsum yang banyak digunakan sebagai atap, semen, dan lain sebagainya mengandung bahan radioaktif. Di Swedia yang beriklim dingin sehingga rumah-rumah dibuat dari tembok yang tebal dengan ventilasi yang sedikit. Karena itu penumpukkan gas radon dalam rumah menjadi berlebih sehingga ada beberapa rumah yang mengandung unsur radioaktif alam seperti U-238, Th-232, dan K-40 di atas batas kewajaran. Kadar gas radon dalam rumah tersebut mencapai 260 Bq/m3 udara, padahal kadar wajar di udara adalah 10 Bq/m 3

Unsur Radon (Rn-222) ini setelah meluruh akan beranak unsur yang juga bersifat radioaktif yaitu polonium (Po-210) & timbel (Pb-210).Yang semuanya termasuk dalam kelompok radionuklida dengan toksisitas (tingkat keberacunan) sangat tinggi. Po-210 adalah pemancar radiasi-a, sedangkan Pb-210 adalah pemancar radiasi-ß. Kedua jenis radiasi tersebut, terutama radiasi-a, berpotensi untuk menimbulkan kerusakan sel tubuh apabila terhisap atau tertelan. Kejadian kanker paru pada perokok pun belakangan ditengarai lebih disebabkan oleh radiasi-a & bukan karena tar dalam tembakau.
http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTiWseLT6TYswrSLg1OOdAT3qFLlT69u0OjOMqbg4nNI3Yf8Jo9WzWyphGZhttp://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT_8V92amrrNfBKrxcJYgBRUlgu32x67JTw_zsYHxzSySZ8maw-9vGK1N4

Polonium (Po) sendiri adalah unsur radioaktif yang sangat beracun. Dalam asap rokok, sudah mengandung gas cyanida yang sangat beracun. Akan tetapi, polonium ini 250 ribu kali lebih beracun dari gas sianida dan hanya dibutuhkan satu gram untuk membunuh 10 juta manusia dalam tempo singkat. Kayak bom atom aja. he3x. Po inilah yang merupakan salah satu dari 69 jenis karsinogen dalam asap rokok yang ikut "dinikmati" oleh perokok pasif, yang mungkin termasuk anak istri dari perokok sendiri.

http://morphinic.files.wordpress.com/2008/10/rokok.jpg
Lalu, bagaimana Po-210 & Pb-210 bisa sampai di rokok? Jawabannya adalah:
   
    Tanah, sebagai tempat tumbuh tanaman tembakau yang merupakan bahan utama rokok, mengandung radium (Ra-226). Radium ini adalah induk yang nantinya dapat meluruh menjadi Radon (Rn-222) dan akhirnya Po-210 & Pb-210. Melalui akar,Po-210 & Pb-210 pun terserap oleh tanaman tembakau. Penggunaan pupuk fosfat yang mengandung kedua unsur tersebut, tentu saja, menambah konsentrasi Po-210 & Pb-210 dalam tembakau. Mekanisme lain, & ini adalah yang utama, adalah lewat daun. Po-210 & Pb-210 terendapkan pada permukaan daun tembakau sebagai hasil luruh dari gas radon (Rn-222) yang berasal dari kerak bumi & lolos ke atmosfer. Daun tembakau memiliki kemampuan tinggi untuk menahan & kemudian mengakumulasi Po-210 & Pb-210 karena adanya bulu-bulu tipis yang disebut trichomes di ujung-ujungnya. Timbel dan polonium ini mempunyai waktu paruh yang panjang selama bertahun-tahun. Diketahui bahwa Timber (Pb-210) mempunyai masa paruh 20,4 tahun. Saya belum tahu masa paruh untuk polonium. Bayangkan aja, tubuh Anda mendapat radiasi sinar radioaktif selama 20,4 th, apa tidak terjadi mutasi dalam jaringan sel paru-paru kita? Toh, banyak berita bahwa banyak penderita kanker paru-paru, 90 % adalah pecandu rokok. Hmm, alangkah baiknya orang yang merokok segera menekan kebiasaan merokoknya. Ohya, jangan juga merokok di ruang AC. Kebiasaan merokok dalam ruang ber-AC semakin memperburuk keadaan perokok
pasif, karena terjadi pemekatan radioaktif serta zat-zat berbahaya dan beracun di atas. Ingat: Ketika seseorang merokok, partikel-partikel halus (atau bisa disebut asap rokok) dapat mengendap di organ pernapasan, bahkan dapat terbawa sampai ke hati, limpa, dan sumsum tulang. Karena semua yang dihirup dalam paru-paru kita, kemungkinan besar dapat terbawa ke aliran darah. Tentu saja, darah akan melewati hati yang berfungsi sebagai penyaring darah. Nah, bagaimana jika kena kanker hati? Pokoknya, banyak deh penyakit yang berakar dari kebiasaan merokok. Jadi, jika Anda merokok, tolong berbaik hati untuk memilih tempat yang sepi. Kasian perokok pasif, dimana faktor rentan terkena polusinya lebih besar daripada yang perokok. Sebenarnya zat nikotin dalam rokoklah yang menyebabkan kecanduan. Tahukah Anda, nikotin emang tidak terlalu berbahaya, tapi hasil dari pembakaran rokoklah yang lebih berbahaya. Selain zat radioaktif ini, masih banyak unsur dan senyawa beracun siap men-dropping kesehatan para perokok.